25.6 C
Bogor
Sabtu, 4 Mei 2024
Beranda blog Halaman 453

Mega Proyek Bomang Belum Lama Selesai Dikerjakan Ambles

KEMANG- Mega proyek jalan Bojonggede – Kemang berada di wilayah Desa Jampang Kecamatan Kemang yang baru rampung pengerjaanya mengalami amblas. Padahal, proyek tersebut menelan biaya besar dan belum ada setahun sudah rusak.

Kepala Desa Jampang, Wawan Hermawan mengatakan, amblasnya bahu jalan bomang yang berada di RT 02, RW 02 membuat warganya resah. Pasalnya bahu jalan yang lebih tinggi dan bisa berdampak buruk ke 10 rumah warga disekitar.

“Kurang lebih ada 10 rumah yang berdekatan dengan amblasnya bahu jalan bomang. Saya meminta secepat mungkin bahu jalan yang amblas diperbaiki. Bila perlu dibuat turap untuk menahan kekuatan jalannya,” kata Wawan kepada wartawan, Kamis (24/2/2021).

Wawan menghimbau kepada warganya yang rumahnya berdekatan dengan bahu jalan yang amblas. Agar waspada saat hujan turun karena dikhawatirkan ada amblas atau longsor susulan.

“Saya himbau agar lebih hati-hati, tadi saya lihat ke lokasi sudah dipasangi bambu untuk menahan longsoran tanah tersebut,” cetusnya

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom menjelaskan bahwa kondisi ini masih tanggung jawab pihak kontraktor, karena masih masa masuk kedalam perawatan.

“Kalau tidak ada perbaikan atau dibiarkan tanpa ada perbaikan itu sangat salah. Apalagi, proyek ini menelan anggaran yang cukup besar dan masih ada tahapan selanjutnya,” tutupnya.

(Cep rendra)

Mulai 24 Februari Guru dan Tenaga Pendidik Akan Divaksin Covid-19

JAKARTA – Kementerian Kesehatan merencanakan pada Rabu 24 Februari 2021, guru dan tenaga pendidik mulai vaksinasi COVID-19. Vaksinasi bagi guru dan tenaga pendidik merupakan target sasaran vaksinasi COVID-19 tahap kedua.

“Nanti untuk pengaturannya di daerah akan ditentukan oleh dinas kesehatan masing-masing,” kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi. Untuk vaksinasi COVID-19 tahap kedua menyasar petugas pelayanan publik, termasuk guru dan tenaga pendidik serta lansia di atas 60 tahun. Target sasaran, yakni 5.057.582 tenaga pendidik di Indonesia.

“Jadi, (vaksinasi COVID-19 tahap kedua) karena ini kan memang spesifik untuk usia di atas 60 tahun, pemberi pelayanan publik yang mencakup guru dan tenaga pendidik juga akan diatur (vaksinasi) nanti sesuai dengan stok vaksin yang diterima oleh teman-teman di dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota,” lanjut Nadia.

Sumber : RRI.co.id.

Presiden Berharap Pendidikan Tatap Muka Secara Normal Bisa Dilakukan Pada Semester II

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pendidikan tatap muka bisa kembali dilakukan secara normal pada semester II 2021.

“Guru kita berikan prioitas agar nanti di awal semester II pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan,” kata Presiden setelah meninjau vaksinasi guru di SMAN 70 Jakarta sebagaimana disaksikan secara virtual di Jakarta, Rabu (24/2/2021).

Presiden menargetkan pada Juni mendatang vaksinasi bisa dilakukan terhadap 5 juta guru atau tenaga pendidik, sesuai target.”Sehingga Juli saat ajaran baru semua bisa berjalan normal kembali,” katanya.

Pemerintah saat ini tengah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua yang ditujukan bagi lansia dan pekerja di sektor pelayanan publik mencakup guru, tokoh agama, atlet, pedagang pasar, petugas pelayanan publik, pekerja sektor pariwisata, wartawan, aparat keamanan, wakil rakyat, pejabat negara hingga pejabat daerah.

Sumber Berita: Antara

Amanda Monopo : Aku Capek Syuting Tapi Cicilan Masih Banyak

JAKARTA – Sosok Amanda Manopo saat ini tengah berada di puncak. Namanya semakin melejit ketika membintangi sinetron Ikatan Cinta.

Kondisi Amanda Manopo saat ini membuat keluarga Amanda Manopo bersyukur. Sang bunda, menceritakan sudah dari kecil Amanda Manopo berjuang sebagai artis.

“Bersyukur perjuangan dia dari balita. Hanya saat itu sempat sakit-sakitan, usia 8 tahunan dia yang minta dan eksis lagi,” cerita ibunda Amanda Manopo, Henny Manopo Lugue di Kopi Viral, Trans TV, Rabu (24/2/2021).

Sebagai ibunda, Henny hanya ingin mendukung Amanda Manopo. Di mata sang bunda, Amanda Manopo adalah sosok anak yang apa adanya.

“Dia itu sebenarnya tomboy. Dia itu apa adanya. Pokoknya ya dia kalau udah jadi sahabat dia, lama (sahabatannya),” puji sang bunda.

Sekarang ini, di tengah kesibukan Amanda Manopo syuting stripping, sang bunda harus hidup berjauhan. Ada kalanya Amanda Manopo curhat soal pekerjaannya kepada sang bunda.

“Ya nggak ada curhatnya, cuma ‘Kerja capek ya berangkat pagi pulang pagi,'” cerita Henny soal curhat Amanda Manopo.

“‘Aku capek ya Mi, tapi gimana cicilan banyak ya Mi,'” imbuh Henny sambil tertawa.

Saat ini Amanda Manopo memilih mencari tempat tinggal sementara di daerah Puncak, Jawa Barat. Itu dikarenakan agar dia tidak terlalu lelah menempuh perjalanan untuk kerja.

Ada kalanya Henny teringan Amanda Manopo yang harus hidup berjauhan dengannya karena syuting. Meski begitu, Henny tak begitu saja melepas Amanda Manopo.

“Ya selalu saya video call, mantau terus, dia juga kan ada asisten juga. Jadi saya orang di sekeliling dia saya kontek. Yang sedih kalau dia mau keluar, makan di luar ya jalan sendiri,” cerita ibunda Amanda Manopo.

Beberapa waktu lalu, Henny mewakili Amanda Manopo meminta perlindungan hukum pada Razman Nasution. Itu dikarenakan Amanda Manopo menerima beberapa pesan dari netizen yang cukup membuat resah.

“Ceritanya, sebenarnya kan Amanda punya fans fanatik, mereka info. Salah satu ini mungkin fans Manda juga, tapi kenapa dia berani ngetik gitu,” kata sang bunda soal ancaman yang diterima Amanda Manopo.

“Di situ dia tulis ‘Pengin gue bunuh.’ Tapi, (kata) pengin gue bunuhnya itu bukan ke Manda, tapi ke timnya Manda,” jelas sang kakak, Angela.

Sumber : Detik

Kemenkeu : Beberapa Langkah Cara Akhiri Pandemi Covid-19 di RI

JAKARTA – Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia bisa selesai lebih cepat jika pemerintah terus menangani melalui kebijakan-kebijakan yang saat ini sudah disiapkan.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan ada beberapa langkah yang bisa mengakhiri penyebaran pandemi COVID-19 yang terjadi di Tanah Air. Hal tersebut terlihat dari jumlah penambahan kasus harian yang trennya sudah menurun.

“Ini situasi yang sangat baik dan momentum ini yang kita jaga dan kita teruskan bahwa COVID tidak selamanya, akan berakhir,” kata Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Hidayat Amir dalam webinar Infobank tentang ‘Harmonisasi Kebijakan Moneter dan Fiskal’, Rabu (24/2/2021).

Hidayat mengatakan beberapa cara yang bisa mengakhiri pandemi COVID-19 antara lain pelaksanaan vaksinasi, disiplin memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun (3M), dan melakukan 3T dalam hal ini testing, tracing, dan treatment.

“Nah kalau ini berjalan, wabah ini akan lebih cepat terkendali,” ujarnya.

Dia mengungkapkan Indonesia menjadi negara berkembang yang sudah berhasil melaksanakan pengadaan vaksin COVID-19. Bahkan, pemerintah Indonesia sudah melaksanakan proses vaksinasi.

“Jadi kalau dilakukan, wabah akan terkendali lebih cepat, confidence untuk melakukan aktivitas, ini menjadi faktor penting yang harus dilanjutkan,” ungkapnya.

Sumber : Detik

Anggota Satpol PP Ini Miliki Nama Unik di Name Tag

LEUWILIANG – Dalam operasi penertiban pedagang kaki lima di sepanjang jalan raya leuwiliang tepatnya di depan pasar Leuwiliang, ada hal unik dari salah satu anggota pengendali operasional (Dalops) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor.

Salah satu anggota Dalops tersebut memiliki nama yang unik yang tertera di Name tag (Papan Nama)nya, yakni ‘DESSA’.

Dessa menjelaskan, terkait nama unik yang dimilikinya, sehingga dipasang di name tag seragamnya tersebut.

“Nama saya kan di ijazah itu adalah Dedi Suherman, dan bapak saya itu Isak Sukarna kemudian Ibu saya Mimin Aminah terus saya ambil Dedi Suherman Sukarna Aminah,” beber Dessa kepada wartawan pada, Rabu (24/02/2021).

Jadi kata Dessa, nama yang ia pasang di name tag tersebut adalah nama singkatan, kendati demikian dirinya menyebut tak jarang ada warga yang mengajak berfoto bersama nya.

“Kebanyakan sih kalau ketemu saya itu suka ada pak foto bareng pak, karena nama saya itu unik,” ujarnya.

Dessa mengatakan kalau saat ini dirinya bertugas di pengendali operasi (Dalops) Satopl PP Kabupaten Bogor.

“Saya tugas di Kabupaten Bogor bagian dalops Pengendali dan Operasional,” ucapnya.

(Fahri)

Satpol PP Kabupaten Bogor Bersihkan Ratusan PKL Liar Pasar Leuwiliang

LEUWILIANG-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor hancurkan ratusan pedagang kaki lima yang berada di bahu jalan raya Leuwiliang dan di dalam area pasar.

Salah satu Pedagang Joni menjelaskan, dirinya pasrah dan menerima atas pembongkaran yang dilakukan pol PP asalkan diberikan tempat lebih layak.

“Mau gimana lagi, saya pasrah saja, dan saya disini dagang pakaian. Solusinya dikasih tempat layak, karena kondisi lagi begini sangat susah,” kata Joni

Sementara itu, Kasie operasi pol PP Kabupaten Bogor Rhama menjelaskan, total hari ini ada sekitar 100 pedagang kaki lima yang dibongkar karena menyalahi aturan garis sepadan jalan dan berdiri di lahan tidak peruntukan buat berdagang.

“Selain membongkar di jalan utama, pedagang di dalam pasar Leuwiliang pun kita bongkar bekerjasama dengan pihak PD pasar Tohaga sehingga penataan pasar lebih rapi,” tegasnya

Rhama juga menuturkan, kegiatan ini sudah dilakukan dibeberapa pasar yang memang masuk dalam program Pemkab Bogor dengan Pol PP.

“Kalau di wilayah Bogor Barat baru pasar Leuwiliang, tapi tidak menutup kemungkinan pasar lain pun akan sama dibongkar khususnya pedagang kaki lima,” cetusnya

(Andri)

Silaturahmi Polres Bogor Ke DPRD Hasilkan Sinergi Untuk Melayani Masyarakat

CIBINONG – Polres Bogor dipimpin langsung oleh Kapolresnya, AKBP Harun beserta jajaran berkunjung ke Kantor DPRD Kabupaten Bogor. Kunjungan Kapolres yang resmi menjabat pada awal Januari lalu itu, dalam rangka silaturahmi.

Kapolres diterima langsung oleh Pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi DPRD di ruang serbaguna gedung wakil DPRD Kabupaten Bogor dan menghasilkan sinergi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Kunjungan ini dalam rangka membangun sinergi. Kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Kabupaten Bogor,” kata Harun yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Lamongan ini. (23/2)

Kapolres memandang perlu membangun sinergi dengan anggota DPRD. Hal tersebut karena, anggota DPRD yang dipilih langsung oleh masyarakat melalui pemilihan umum, memiliki konstituen yang banyak di daerah pemilihannya masing-masing. “Banyak juga masyarakat yang mengadu, atau menyampaikan keluhannya langsung kepada anggota DPRD,” Sambungnya.

Melalui aduan yang diterima langsung oleh DPRD, nantinya pihak kepolisian bisa menindaklanjuti hal-hal yang berkaitan pelayanan untuk terciptanya keamanan dan ketertiban umum di tengah masyarakat.

“Kami ingin agar antara kepolisian dengan DPRD terjalin hubungan yang baik. Tujuannya, tentu sama-sama ingin memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat”. Imbuh Kapolres yang juga pernah menjadi penyidik KPK ini.

Dalam menjalankan tugas sebagai pengayom dan pelayan masyarakat, pasti banyak kekurangan. Untuk itu, ia berharap bisa bersinergi dengan DPRD Kab.Bogor dalam melayani masyarakat.

“Kita harus melakukan sinkronisasi masalah terkait banjir maupun penanganan Covid-19. Selain pengayom dan pelayan masyarakat kami juga selaku penegak hukum dalam pelaksanaannya lebih mengedepankan koordinatif dengan semua pihak termasuk DPRD,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto juga berharap dari hasil pertemuan ini terjalin komunikasi yang baik dengan jajaran Polres Bogor sehingga sinergitas selalu tercipta saat menghadapi permasalahan yang menyangkut masyarakat Kabupaten Bogor, karena DPRD memang memiliki fungsi pengawasan, namun tidak memiliki fungsi penindakan.

“Jadi apabila ada permasalahan terkait kepentingan masyarakat Kabupaten Bogor apalagi ditengah pandemi Covid-19 dan bencana alam atau apapun bisa saling berkoordinasi atau komunikasi antara pihak Polres Bogor dan pihak DPRD Kabupaten Bogor untuk menciptakan suasana yang kondusif di masyarakat, bukan berarti selama ini tidak pernah koordinasi dan sinergi, tapi pertemuan hari ini lebih mempererat hubungan yang selama ini terjalin baik, Terima Kasih pak Kapolres dan jajaran”. Pungkasnya.

Acara silaturahmi tersebut berlangsung hangat. Selain Rudy Susmanto, Wakil Ketua, Agus Salim, M. Romli, Wawan Haikal Kurdi juga hadir menerima rombongan Kapolres. Ketua Komisi IV Mu’ad Khalim, dan semua Ketua Fraksi hadir, yakni Fraksi Gerindra dan Hanura, Heri Aristandi, Daen Nuhdiana, Fraksi PKS, Fiqri Oki Hudri, Dedi Aroza, Fraksi PPP dan PKB, Juhanta, Fraksi Golkar, A. Tohawi, Fraksi PAN, Arif Abdi, Fraksi PDIP, Halim Yohanes, dan Fraksi Demokrat, Leo Hananto.

Sementara Kapolres didampingi, Kabagops Polres Bogor AKP Fitra Juanda, Kasat Intelkam Polres Bogor, AKP Saepudin, Kasat Binmas Polres Bogor, AKP A. Budhi Santoso, SH, Kasat Narkoba Polres Bogor, AKP Eka Candra Mulyana, Kasat Lantas Polres Bogor, IPTU Dicky Pranata.

(Tim)

Carut Marut Proyek Renovasi Stadion Pakansari, DPRD Panggil Kadispora

CIBINONG-Carut marut pelaksanaan proyek renovasi stadion Pakansari, Cibinong berbuntut panjang, DPRD Kabupaten Bogor dalam menjalankan fungsi pengawasannya memanggil Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bogor, Bambang Setiawan dan jajarannya untuk meminta penjelasan terkait proyek senilai 14 Milyar tersebut yang tidak selesai walaupun pelaksana sudah diberi perpanjangan waktu 50 hari kerja.

Salah satu anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Daen Nuhdiana membeberkan hasil rapat dengan Kadispora terkait proyek renovasi pembangunan stadion Pakansari, Cibinong.

“Sebagai leading sector Komisi IV, sengaja kita panggil Kadispora untuk diminta menjelaskan ada apa dan kenapa proyek renovasi stadion Pakansari gagal pengerjaan bahkan setelah waktu pengerjaan ditambah 50 hari”. Ungkap Politisi Hanura ini.(23/2).

Kadispora menjawab pertanyaan tersebut dengan menerangkan bahwa itu ranahnya PPK untuk menentukan perpanjangan waktu pengerjaan.

“Kalau untuk perpanjangan waktu pengerjaan itu wewenangnya PPK pa, anggaran yang baru keluar itu di angka 25% saja dari total nilai proyek”. Ungkap mantan Camat Ciawi ini.
Ketika ditanyakan kembali kenapa bisa addendum tambahan lagi padahal sudah ditambah 50 hari kerja tidak selesai juga apakah ada perubahan design atau volume? Kadispora tidak bisa menjawab.

Daen juga mengungkap fakta bahwa saat rapat badan anggaran di bulan Oktober 2020, DPRD sudah mengingatkan agar proyek ini tidak dilaksanakan mengingat pandemi Covid-19 melanda dan butuh anggaran, karena anggaran renovasi stadion Pakansari tidak ada di KUA-PPAS dan bisa dilaksanakan hanya saat urgent saja.

“Kita sudah pernah larang karena anggaran renovasi ini tidak ada dalam KUA-PPAS jadi jika Pakansari jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 silahkan laksakan, jika gagal ya ngapain dilanjut, lebih baik digeser untuk penanganan Covid yang sedang melanda”. Kata Ketua DPC Hanura Kabupaten Bogor ini.

Dirinya juga mempertanyakan keberanian PPK Dispora, Ihsan yang pernah menyampaikan dalam RDP bersama DPRD bahwa jika tanggal 9 Februari 2021 tidak selesai maka akan menghentikan pekerjaan dan memblacklist pelaksana tapi faktanya malah ditambah waktu kerja dengan menurut pengakuannya keputusan itu diambil setelah berkonsultasi dengan BPK.

“Katanya mau diputus dan tidak akan diberi waktu tambahan malah faktanya diberi waktu perpanjangan setelah konsultasi dengan BPK, coba tunjukkan buktinya kalau ada kapan ketemu BPK nya dan juga mana surat rekomendasi untuk memberi waktu tambahannya”. Ketus Daen.

Dalam statement penutupnya Daen menyatakan bahwa seharusnya PPK mempelajari aturan-aturan yang ada terkait addendum kepada penyedia, dalam Perpres No.4 tahun 2015 perubahan keempat dari Perpres No. 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah atau Permenkeu No. 194/PMK/05/2014 pasal 3 ayat 1 serta pasal 10.

“Baca dong aturannya, harusnya PPK bisa memerintahkan PPTK untuk turun meneliti dan mempertimbangkan kondisi existing pelaksanaan proyek apakah jika ditambah waktu selesai atau tidak pekerjaan, kalau asal ambil keputusan akhirnya berantakan kaya sekarang”. Pungkasnya.

Kadispora Kabupaten Bogor ketika dihubungi pewarta hingga berita ini diturunkan belum memberikan jawaban apapun terkait permasalahan ini, sedangkan Kasie Intel Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor ketika dihubungi melalui sambungan WA (22/2) dan diminta komentarnya terkait permasalahan ini menjawab, “Mohon maaf saya tidak bisa komentar terkait pemberitaan ini”.

(Tim)

Bagaimana Nasib Internet Indonesia Jika Tri Dan Indosat Merger?

JAKARTA – Konsolidasi operator seluler di Indonesia telah lama digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemekominfo) sebelum isu merger Indosat dan 3 (Tri).

Pasalnya, jumlah operator telekomunikasi yang “gendut” disinyalir kerap menjadi ihwal persaingan tarif antara operator. Perang tarif ini berujung pada tidak sehatnya industri selular dalam negeri.

Isu merger Indosat dan 3 (Tri) berawal dari sumber Bloomberg (22/12) yang menyebut raksasa keuangan Hongkong CK Hutchison Holdings Ltd dikabarkan tengah melakukan pembicaraan lanjutan terkait merger bisnis operator telekomunikasi di Indonesia dengan Ooredoo QPSC, pemegang saham mayoritas PT Indosat Tbk (ISAT).

Lalu pada akhir Desember, Ooredoo QPSC dan CK Hutchison Holdings Limited melakukan penandatanganan MoU. Ini merupakan tahap awal untuk menilai potensi dari transaksi merger kedua perusahaan. MoU tersebut tak bersifat mengikat.

Pada Januari, Director and Chief Operating Officer PT Indosat Tbk Vikram Sinha mengungkap telah mengantongi dukungan pemerintah terhadap nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara perusahaannya dengan PT Hutchison 3Indonesia untuk mengkaji potensi penggabungan usaha.

Internet makin cepat?

Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi menilai merger operator seluler ini juga bisa memengaruhi kualitas layanan internet dan telekomunikasi yang dinikmati pelanggan.

“Walaupun memang belum tentu ya. Paling tidak secara hitung-hitungan dengan frekuensi yang makin besar, tentunya kita harapkan juga layanan terutama berbasis data internet menjadi lebih baik,” katanya saat dihubungi (19/2).

Senada, Pengamat Telekomunikasi Nonot Harsoyo mengatakan akan ada perubahan pengalaman pengguna atas penggabungan dua provider itu. Namun, kata dia hal tersebut akan berlangsung cukup lama, 1 hingga 2 tahun setelah dinyatakan resmi bergabung.

Ia menjelaskan, merger antara 3 dan Indosat dapat memperlebar spektrum frekuensi karena banyaknya jumlah Base Transceiver Station (BTS) yang diakumulasi dari dua perusahaan tersebut.

“Kalau jumlah BTS-nya nambah, kapasitas dan lain-lain nya lebih tinggi dan lebih besar. Jumlah BTS dan pitanya nambah berarti kecepatan aksesnya lebih tinggi,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com (19/2).

Namun menurutnya, untuk meningkatkan user experience ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Salah satunya seberapa baik kedua pihak menata BTS dan menata pemanfaatan spektrum.

Lebih lanjut menurutnya, kedua pihak juga harus menata dengan baik jaringan Fiber Optik. Karena, jaringan yang masih menggunakan microwave link dinilai susah untuk mengikuti persaingan dengan provider lain.

“Kalau misalnya 3 sama Indosat ternyata BTSnya banyak menggunakan microwave link ya susah mau ngalahin Telkomsel,” ujar Nonot.

Anggapan ini seiring dengan laporan Open Signal. Menurut Open Signal, pengalaman pengguna Mobile Gaming dan kecepatan unggahan menunjukkan gabungan skor yang tinggi apabila Indosat dan 3 bergabung. Sementara kecepatan unduh dan nonton video masih berada di bawah rata-rata nasional.

Namun, menurut Open Signal, butuh waktu bulanan hingga tahunan agar kecepatan internet gabungan dua perusahaan ini bisa meningkat setelah merger.

Saingi XL
Lebih lanjut Heru memperkirakan penggabungan Indosat dan 3 bisa membuat keduanya lebih besar dari XL. Saat ini Telkomsel ada di peringkat pertama dengan jumlah pelanggan terbesar, disusul XL.
“Setidaknya mereka bisa lebih besar dibanding XL. Dengan lebih besar daripada XL artinya mereka berada di peringkat ke 2. walaupun tidak terlalu dekat ya setidaknya bisa head to head dengan Telkomsel,” ujarnya.

Ia mengatakan, kini Telkomsel memiliki jarak yang dianggap jauh dengan operator lainnya, sebab operator pelat merah itu menguasai sekitar 50 persen pengguna seluler di Indonesia.

Keunggulan Telkomsel meraup konsumen disebut Heru lantaran operator itu lebih dulu memberikan layanan di Indonesia. Selain itu, jangkauan jaringnan operator ini pun paling luas.

Potensi merger XL-Smartfren
Di samping itu, Heru berpendapat akan ada potensi merger lain dari beberapa provider yang tersisa. Yaitu XL dan Smartfren. Hal ini merupakan respons dari Kominfo yang menyarankan untuk perampingan operator seluler.

“Sesuai dengan analisis kementerian Kominfo, kedepan diharap hanya ada 3 operator seluler,” ujarnya.

Menurut Heru, Smartfren kerap tidak dalam posisi yang menguntungkan karena lebih sering rugi dibanding untung. Jadi menurutnya, dirasa perlu untuk menyelamatkan perusahaan itu.

“Smartfren tidak dalam posisi menguntungkan. Kalau kita lihat laporan keuangannya lebih sering rugi dibanding untung. Jadi merger bisa juga untuk menyelamatkan perusahaan,” ujarnya.

Selain itu, Heru menilai tidak ada penurunan dan kenaikan tarif yang signifikan imbas dari penggabungan dua perusahaan itu. Ia mengatakan tarif merupakan pertimbangan kompetisi dan segmentasi. Tentunya semua pihak akan melihat tarif para pesaingnya.

“Mereka juga memiliki strategi sendiri juga, berapa sih tarif yang mereka (operator lain) berikan ke masyarakat,” kata Heru.

Sumber : Cnn