Beranda Daerah Warga Kadaung Ngarep Bupati Buatkan TPT

Warga Kadaung Ngarep Bupati Buatkan TPT

CIGUDEG – Khawatir terjadi banjir bandang susulan, warga Kampung Kadaung Rw 13, Desa Rengasjajar, Kecamatan Cigudeg, mendesak pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera membangunkan Tembok Penahan Tebingan (TPT) dan pengerukan sungai
Cidangder.

“Banjir badang disebabkan adanya pendangkalan sungai dan jebolnya TPT, ” ujar Abdul (43) Warga Kampung Kadaung kepada wartawan ditemui di rumahnya, Rabu (19/05/2021)

Menurut Abdul, wilayahnya seakan kurang perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah. Terlihat, kondisi sungai diabiarkan mengalami pendangkalan hingga menyebabkan banjir bandang.

Padahal, di wilayah Desa Rengasjajar ada sekitar lima perusahaan tambang. Sayangnya, warga tidak bisa menikmati keberadaan perusahaan tersebut yang terjadi malah berdampak pendangkalan sungai.

Baca Juga :  Shin Tae-yong dan Erick Thohir Perpanjang Kontrak: Masa Depan Timnas Indonesia Terang Benderang!

“Sering terjadi banjir. Namun, banjir bandang kali ini yang terparah. Dikewatirkan terjadi banjir susulan, masyarakat minta pemerintah seger mengeruk pendangkalan sungai dan membuatkan TPT,” pintanya.

Bupati Bogor Ade Yasin saat melakukan peninjauan ke lokasi bencana banjir di Kampung Kadaung, Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg pada, Rabu (19/05/2021)
Bupati Bogor Ade Yasin saat melakukan peninjauan ke lokasi bencana banjir di Kampung Kadaung, Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg pada, Rabu (19/05/2021)

Bupati Bogor Ade Yasin mengaku, pihaknya sudah menijau langsung ke warga yang terdampak banjir dan tanggul sungai yang jebol.

Banjir bandang yang menerjang rumah warga disebabkan debit air yang tinggi dari sungai Cidangdeur. Kemudian aliran air masuk ke pemukiman warga

Selain itu, terjadi pendangkalan sungai sehingga perlu adanya perbaikan tanggul dan pengerukan sungai. Masalah utamanya adalah dari aliran sungai

Baca Juga :  Mengubah Kesalahan Menjadi Kesempatan: Prabowo Subianto Minta Maaf dan Mengajak Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia

“Melihat situasinya seperti apa nanti kita akan melihat dari hasil pantauan. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa atas musibah bencana alam. Kita juga menyiapkan tenaga kesehatan bagi mereka yang sakit,” ungkapnya.

Adanya dugaan banjir bandang imbas keberadaan perusahaan yang menyebabkan terjadinya pendangkalan sungai, Ade Yasin mengaku kemungkinan disini ada tambang liar, bukan tambang resmi. Sebab, kalau tambang resmi sudah terdata.

“Kalau tambang liar saya minta kerjasamanya dari Kades, Kapolsek, Danramil untuk menginfokan kepada kami,” tukasnya. (Fahri)

Artikulli paraprakTelkomsel Mulai Ujicoba 5G di Beberapa Wilayah Indonesia
Artikulli tjetërTanggul Jebol, 2 Dusun di Cigudeg Diterjang Banjir