Beranda Daerah Jatuh Bangun Kisah Fuad Faturahman Sampai Sukses Ternak Kambing

Jatuh Bangun Kisah Fuad Faturahman Sampai Sukses Ternak Kambing

CISEENG – Selama ini, kesan sebagian orang terhadap domba dan kambing adalah binatang yang memiliki tingkat kebauan tinggi. Maka tidak heran jika banyak orang menghindari bau domba dan kambing.

Namun tindak untuk Fuad Faturahman warga Kampung Nagrog RT 06 RW 06, Desa Tegal Kecamatan Kabupaten Bogor ini rela meninggalkan pekerjaannya di salah satu perusahaan BUMN di Jakarta pada 2019 lalu.

Pria berusia 20 tahun ini rela memilih untuk jadi peternak kambing etawa dan kambing lokal di Kampung Pojok Gadung Desa Cibeuteng Udik Ciseeng karena ia yakin dengan semangat kuat bisa menjadi peternak sukses.

Fuad sendiri merintis ternak kambing itu dimulai pada 2019. Meskipun saat awal awal merintis ia pun sempat jatuh bangun untuk jadi perternak kambing bahkan ia pun sempat pesimis kala itu.

“Awalnya saya hanya jadi calo kambing pada tahun 2013 saat saya masih bekerja di salah satu perusahaan BUMN. Saat itu saya mendapatkan orderan dari Bos suruh cari kambing, lama kelamaan bukan hanya bos, namun karyawan lain pun pesan ke saya untuk kurban, dan dari tahun ke tahun permintaan pesanan kambing dari perusahaan saya bekerja semakin bertambah di sanalah saya mulai berpikir untuk membangun peternakan kambing dan jadi Peternak Kambing,” kata Fuad

Baca Juga :  Penomena Langka: Ramdhan Akan Diulang Dua Kali dalam Setahun. Berikut Ulasannya!

Sambung Fuad, seiring permintaan yang terus meningkat saat itu dari perusahaan sampai 100 ekor, ia pun akhirnya berpikir untuk berhenti pada 2019 lalu.

“Dan jadi peternak saat itu hasil nyalo dan gajih dari tahun 2013 hingga 2019 saya kumpulkan untuk modal membeli kambing dan membuat kandang yang awalnya saya bangun hanya satu kandang dan di isi 10 ekor kambing,” kata Fuad.

Namun saat ini Kata Fuad sejak 2019 ia berhenti bekerja dan fokus jadi Peternak Kambing hingga 2021 ini kambing yang pelihara sudah mencapai ratusan kambing mulai dari kambing etawa dan kambing lokal.

“Tentu perjuangan tidak begitu saja langsung lancar pasti ada jatuh bangunnya, saya terus merintis peternakan ini dengan konsisten dan dengan doa keluarga alhamdulillah saat ini kambing yang saya ternak sudah mencapai 400 terdiri dari 100 kambing etawa dan 300 kambing lokal,” bebernya.

Baca Juga :  Prajogo Pangestu: Kisah Inspiratif Penguasa Industri dari Kalimantan yang Mendukung IKN

Fuad sendiri saat ini sudah memilki pegawai sebanyak 6 orang yang merupakan warga sekitar. Ke 6 pegawai tersebut tidak hanya mengurus kambing, namun mencari rumput bahkan setiap paginya memeras susu kambing Etawa untuk dijualnya ke para pelanggan dengan harga Rp40 ribu Per kilogramnya.

Dari usahanya ternak kambing etawa dan lokal itu saat ini Fuad sudah memiliki dua kendaraan yakni kendaraan pribadi dan kendaraan operasional, keuntungan yang diraup Fuad dari hasil penjualan kambing dan susu bisa mencapai Rp30 juta rupiah perbulannya.

Apalagi Semenjak Pandemi dan masuk Ramadhan ini permintaan susu kambing etawa dari masyarakat meningkat hingga 200 persen.

“Alhamdulillah meningkat untuk penjualan Susu etawa hingga 200 persen karena Masyarakat mencari susu ini untuk meningkatkan imun dari serangan virus dan meningkatkan stamina saat puasa ini,” pungkasnya.

(Cep Rendra)

Artikulli paraprakKominfo RI Bersama Anton Suratto Gelar Webinar Kewirusahaaan UMKM Melalui IT
Artikulli tjetërPasca Kebakaran Gudang Ban Bekas di Gunung Putri, SAPMA PP Berikan 1000 Masker Bagi Warga Terdampak