34.2 C
Bogor
Sabtu, 18 Mei 2024
Beranda blog Halaman 800

Biaya Perjalanan Dinas Kementerian Di Stop, Anggaran Dialihkan Untuk Cegah Corona

Jakarta – Biaya perjalanan dinas di Kementerian/Lembaga akan disetop oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Hal ini dilakukan agar anggaran tersebut bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah virus corona.

Bagaimana mekanismenya?

Sri Mulyani merinci, total belanja kementerian dan lembaga (K/L) naik 17,8%, belanja pegawai tumbuh 4,6%. Kemudian bantuan sosial PBI yang sudah dibayarkan sampai Maret mencapai Rp 31,9 triliun.

“Belanja barang signifikan karena Covid. Teman-teman lihat perjalanan dinas dalam dan luar negeri drop,” tuturnya.

Biaya perjalanan dinas turun sebesar 7,5% dan bisa digunakan untuk penanganan virus corona.

Selain itu, ada juga beberapa K/L yang mengalami peningkatan belanja, di antaranya Kementerian Pertahanan untuk operasi militer, intelijen, pendidikan, dan pelatihan. Kemudian ada Kementerian PUPR untuk membangun dan merehabilitasi pasar, sarana prasarana pendidikan, dan jembatan.

Ketiga, ada Polri untuk penanganan tindak pidana umum, terorisme, narkoba, ekonomi khusus, dan korupsi. Serta pembinaan potensi keamanan. Terakhir, Kementerian Perhubungan untuk layanan lalu lintas dan angkutan laut.

Memang kesehatan adalah prioritas kita semua.

Sumber:Detik.com

Penyakit Paru, Mendominasi Warga Kp Cimangir, Dukuh, Cibungbulang, Bogor

Cibungbulang – Paru-paru merupakan organ penting bagi pernapasan manusia. Tidak jarang paru-paru mengalami gangguan atau suatu keadaan yang kurang prima, seperti terkena penyakit atau infeksi tertentu yang menghambat kinerja maksimal paru-paru. Beberapa gangguan paru-paru di antaranya adalah flu, bronkitis, pneumonia yang disebabkan bakteri, dan penyakit lainnya seperti COPD, asma, hingga kanker.

Seperti yang dialami dua warga
kampung Cimangir Ilir, Rt 01 dan Rt 02 Rw 04, Desa Dukuh, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Setelah mendapat perawatan medis dari Rumah Sakit (RS) Ciawi keduanya meninggal dunia.

Asep Kepala Dusun (Kadus) 2 Kampung Cimangir mengatakan, warga yang meninggal karena penyakit Paru-paru setelah ada diagnosa Dokter yaitu, Mimin dan Anis Fitriani. Keduanya meninggal karena Sakit paru yang terjangkit di kampung Cimangir Ilir, Rt 01 dan Rt 02/04, Desa Dukuh, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

“Setelah dapat rujukan dari Puskesmas Cijujung dibawa ke RS Cisarua keduanya meninggal dunia, anis meninggal di RS sedangkan Mimin meninggal dirumah beberapa hari setelah pulang dari RS,” ujar Asep.

Terpisah, Bidan Desa Nur yang bertugas di Puskesmas Cijujung menyatakan bahwa, dua bulan terakhir dirinya tidak ada laporan dari warga Desa Dukuh yang meninggal di RS Ciawi karena penyakit paru.

“Tidak ada laporan ke saya warga Kampung Cimangir, Dukuh yang meninggal karena penyakit paru,” tandasnya.

(Seno)

Polhukam Pastikan Jadwal Pilkada Serentak September 2020 Mendatang

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD memastikan bahwa pelaksanaan Pilkada serentak yang dijadwalkan pada September 2020 akan tetap berlangsung atau berjalan seperti biasa dan tidak terhambat dengan adanya wabah virus corona (Covid-19).

“Tidak ada perubahan rencana, jadwal Pilkada serentak yang akan berlangsung Bulan September itu masih terjadwal seperti biasa dan persiapan teknis operasionalnya, persiapan politisnya, persiapan keamanan, dan hukumnya sekarang berjalan seperti biasa,” katanya dikutip laman Setkab, Rabu (18/3/2020).

Pilkada serentak akan diselenggarakan kembali pada 2020 dengan jadwal pencoblosan 23 September 2020. Setidaknya terdapat 270 daerah yang menggelar Pilkada. Ini tahapan dan jadwal lengkapnya.

“Jadi tidak perlu mengembangkan spekulasi akan ada penundaan Pilkada serentak, apakah itu di sebagian wilayah Indonesia apalagi di seluruh wilayah Indonesia, tidak ada rencana perubahan itu,” sambungnya.

Pilkada 2020 diikuti oleh 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota. Sementara itu proses pemungutan suara dijadwalkan bakal berlangsung pada 23 September 2020.

Adapun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan Peraturan KPU Nomor 15/2019 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Walikota tahun 2020.

Di sisi lain di tengah merebaknya wabah Corona, pemerintah telah membentuk Satuan Tugas penanganan Covid-19. Kepala BNPB Doni Monardo telah diberi wewenang untuk melakukan koordinasi dengan daerah-daerah.

Dalam aturannya, Mahfud MD menyebutkan pemerintah meminta seluruh daerah membuat kebijakan khusus terkait dengan penanganan Covid-19. Namun keputusan itu harus berkonsultasi dengan Satgas Pusat agar ada koordinasi.

“Pemerintah sudah menjamin tidak akan terjadi kelangkaan bahan-bahan pokok, itu semuanya sudah dikerahkan dengan segala daya. Jadi kalau ada istilah refocusing dan realocating anggaran APBN dan APBD untuk memusatkan perhatian dalam rangka penyelamatan rakyat dari serangan korona ini, maka itu artinya dari segala bidang,” ujar Menko Polhukam.

Sumber:Bisnis.com

Kemenkes Prediksi Jumlah Penderita Covid-19 Akan Meningkat

Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi jumlah penderita positif virus Corona (COVID-19) akan meningkat. Menurut Kemenkes hal itu lazim dihadapi setiap negara yang mengawali fase awal kemunculan Corona.
“Perkembangan secara keseluruhan memang pada saat ini sedang akselerasi untuk semakin naik jumlah penderita. Ini kita maklumi dan ini juga menjadi gambaran yang lazim di beberapa negara lain terkait fase-fase awal dari munculnya kasus COVID ini,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (18/3/2020).

Kemenkes berharap peningkatan jumlah penderita Corona tak terjadi terlalu panjang. Diharapkan pada bulan April, virus Corona dapat mulai terkendali.

“Kita akan mendapatkan gambaran semakin naik dan pada saatnya nanti kita prediksikan mudah-mudahan tidak terjadi terlalu panjang. Kita berharap pada setelah dilaksanakan kegiatan bersama masyarakat diharapkan pada bulan April kita sudah mulai bisa melihat hasilnya dan kita berharap bahwa ini akan sudah mulai terkendali,” ujar Yuri.

Yuri menyampaikan, ada 55 kasus baru virus Corona di Indonesia. Sehingga total tercatat sudah 227 orang tertular virus tersebut.

“Total keseluruhan sampai dengan sekarang ada 227 kasus positif,” Yuri.

Sumber:Detik.com

20 Warga yang Masuk ODP Dinyatakan Negatif Corona

BOGOR- Sebanyak 20 warga yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Bogor dinyatakan negatif Virus Corona (Covid-19).

Satu Mahasiswa IPB Positif Terjangkit Virus Corona

Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Disdik) Kota Bogor Sri Nowo Retno. Menurunya per tanggal 17 Maret 2020 jumlah ODP di Kota Bogor sebanyak 30 orang.

“20 ODP sudah selesai dinyatakan negatif. Sepuluh masih dalam pengawasan,” katanya kepada radarbogor.id.

Adapun untuk warga yang masuk daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP), saat ini berjumlah dua. “Satu sehat, satu menunggu dari Litbangkes,” tukasnya. (all)

Sumber:Radar bogor

Susiwijono:Kartu Pra Kerja Diluncurkan Jumat Pekan Ini

JAKARTA – Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyebutkan peluncuran program Kartu Pra Kerja akan dilakukan pada Jumat (20/3/2020) pekan ini, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

“Kalau tadinya kita percepat menjadi akhir Maret lalu Pak Presiden minta dipercepat lagi minggu ini jadi mudah-mudahan Jumat kita bisa soft launching program Kartu Pra Kerja,” katanya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Susi mengatakan saat ini pihaknya sedang memroses dan menetapkan Project Management Office (PMO) sehingga peluncuran Kartu Pra Kerja pada Jumat (20/3/2020) dapat terealisasi.

“Hari ini kita akan proses PMO nya siapa saja dan ditetapkan hari ini. Kami akan mendorong agar Kartu Pra Kerja launching akhir minggu ini,” ujarnya.

Ia menuturkan Kartu Pra Kerja akan diluncurkan di tiga daerah yang paling terdampak wabah virus corona terlebih dahulu yaitu Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.

“Kita masih hitung karena kita bekerja sama dengan sembilan digital platform. Nanti kita lihat di tiga daerah itu karena mereka bekerja sama dengan lembaga pelatihan,” katanya.

Setelah itu, peluncuran akan dilanjutkan ke tiga daerah lainnya yang memiliki jumlah dan angkatan pencari kerja terbanyak yakni Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.

Susi berharap melalui program Kartu Pra Kerja akan mampu menjadi salah satu solusi untuk sektor pariwisata yang mulai terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dampak dari wabah COVID-19.

Ia menjelaskan pegawai yang terkena PHK nantinya bisa langsung mendaftar kursus pelatihan pada program Kartu Pra Kerja sehingga mereka bisa meningkatkan keahlian agar dapat mudah mendapat pekerjaan baru maupun berwirausaha.

“Kenapa minggu ini karena ini momen social distancing jadi kita akan dorong pelatihan yang online dan dampak covid sudah mulai ada PHK. Kami harus carikan solusi,” ujarnya.

Sumber:Sinarharapan.co

Pasien Corona Makin Banyak, Masyarakat Stok Kebutuhan Pokok Berlebihan

Jakarta — Ketersediaan bahan pokok menjadi salah satu faktor krusial di tengah penyebaran virus corona (Covid-19). Usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan pasien positif corona, masyarakat membeli bahan kebutuhan pokok dan alat kesehatan secara berlebihan atau atau panic buying.

Guna menghindari hal sama berulang, maka Satgas Pangan Polri meminta kepada pengelola ritel agar pembelian bahan pokok dibatasi. Pembatasan ini juga bertujuan mencegah pelaku spekulan di pasar.

Terdapat empat bahan pokok yang penjualannya mereka minta batasi, yakni beras maksimal 10 kilogram (kg), gula 2 kg, minyak goreng 4 liter, dan mie instan sebanyak dua dus. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai kebijakan tersebut sudah tepat.

Sebab, Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi puncak penyebaran (outbreak) pandemi itu berlangsung pada Mei atau bertepatan dengan Ramadan 1441 Hijriah. Karenanya, dibutuhkan pengaturan pasokan bahan pokok sedari sekarang.

Namun demikian, ia menuturkan pelaksanaan pembatasan pembelian butuh strategi agar berjalan efektif. Jika tidak, maka hal tersebut hanya akan menjadi imbauan semata.

“Kebijakan tersebut tepat dalam rangka untuk menghindari panic buying dan menjaga stok pasokan. Permasalahannya adalah bagaimana apabila masyarakat double buying (membeli dua kali) di tempat lain?” katanya kepada CNNIndonesia.com.

Ia menilai double buying dapat diantisipasi melalui kerja sama dengan pengelola toko ritel modern.

Pengelola dapat membatasi pembelian dengan memanfaatkan kartu keanggotaan jaringan ritel modern. Setiap pembeli, lanjutnya, perlu menyerahkan kartu keanggotaan. Dari kartu keanggotaan itulah kemudian pembelian direkam dan di data.

“Seharusnya double buying tidak perlu terjadi apabila pembeli memiliki kartu anggota jaringan ritel tertentu. Tinggal di-trace berapa barang kebutuhan pokok yang sudah dibeli hari ini,” paparnya.

Sementara itu, pembeli yang tidak memiliki kartu jaringan ritel akan mendapatkan tanda, seperti tinta pada saat Pemilihan Umum (Pemilu). Upaya sederhana tersebut dapat dilakukan guna memastikan masyarakat membeli sesuai dengan batasnya.

Rusli mengatakan pengaturan pembatasan pembelian di pasar tradisional lebih rumit. Pasalnya, pasar tradisional tidak memiliki sistem layaknya ritel modern.

Akan tetapi, hal ini dapat disiasati dengan pemberian tanda menggunakan tinta. Ia menuturkan efektivitas pembatasan pembelian bahan pokok ini juga membutuhkan partisipasi dari pembeli dan pedagang.

Pengamat Pertanian Khudori menambahkan pembatasan pembelian ini sulit berjalan efektif lantaran pengawasannya cukup rumit. “Siapa yang mengawasi dan untuk wilayah seluas negara kita pasti sesuatu yang tidak mudah,” katanya.

Lihat juga: JK Proyeksi Panic Buying Karena Virus Corona Cuma Sepekan
Ia menuturkan pembatasan pembelian sulit diterapkan pada pasar tradisional. Pembatasan hanya mungkin berlaku pada ritel modern. Sepakat dengan Rusli, ia menilai Polri dan Satgas Pangan perlu mengajak serta Aprindo terkait pengawasan pembatasan pembelian.

Jamin Pasokan

Menurut Khudori, hal terpenting dalam pembatasan pembelian adalah jaminan ketersediaan pasokan oleh pemerintah. Dengan demikian, warga tidak cemas akan kekurangan bahan pokok maupun lonjakan harga karena kelangkaan barang.

“Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan harus sering bilang ke publik jika stok aman, tapi harus betul-betul dipastikan pasokan aman, jangan hanya ngomong aman ternyata tidak,” ucapnya.

Ia justru mengaku khawatir masyarakat mengartikan pembatasan pembelian bahwa stok bahan pokok menipis. Kondisi ini, lanjut dia, malah berbahaya karena dapat menimbulkan efek psikologis hingga panic buying.

Terlebih dengan imbauan kerja dari rumah, sementara pertambahan pasien positif virus corona terus bertambah, maka orang cenderung lebih berjaga-jaga.

“Saya kira di situasi ini, selain memasifkan informasi tentang covid-19, pemerintah harus jamin pasokan aman, jadi tidak perlu panik harga tidak melonjak tinggi. Ini harus benar-benar di-back-up kalau tidak malah jadi bumerang,” ujarnya.

Ia mencontohkan stok gula pasir di distributor sesuai dengan informasi Kementerian Perdagangan yakni 159 ribu ton. Khudori menilai stok tersebut sudah sangat tipis.

Seharusnya, kata dia, pemerintah sudah menerbitkan izin impor sedari lama. Maklum, proses impor dalam kondisi normal adalah 1,5 bulan.

Sedangkan pemerintah baru mengeluarkan izin impor pada Maret ini. Terbukti saat ini, di beberapa toko ritel modern telah mengalami penurunan stok gula pasir.

Menurutnya, , jika pemerintah tidak menghitung secara cermat stok bahan pokok terutama jelang Ramadan, maka dampaknya besar dan sulit diprediksi.

“Apalagi situasi begini pasti akan ada pemeriksaan yang jauh lebih ketat di pelabuhan, sehingga kemungkinan akan menambah durasi impor lagi,” tutur dia.

Rusli menambahkan pemerintah hendaknya memprioritaskan pembatasan pembelian bahan pokok yang sifatnya tahan lama. Sebab, bahan pokok jenis itu cenderung diburu oleh masyarakat, ketimbang yang mudah busuk.

Dalam Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting terdapat 11 bahan pokok. Meliputi, beras, kedelai bahan baku tahu dan tempe, cabai, dan bawang merah.

Kemudian kelompok bahan pokok hasil industri antara lain, gula, minyak goreng, dan tepung terigu. Lalu, bahan pokok hasil peternakan seperti daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan segar.

Dari 11 bahan pokok tersebut, pemerintah baru membatasi pembelian beras, gula, dan minyak. Ia menilai pembatasan pembelian untuk barang pokok lainnya belum dibutuhkan karena sifatnya yang cenderung mudah busuk, sehingga masyarakat tak bisa menyimpan dalam jumlah banyak.

“Kalau yang ini barang yang tahan lama, tidak mudah busuk. Kalau yang lainnya, saya rasa tidak perlu karena lainnya mudah busuk,” tuturnya.

Kenali seluk-beluk virus corona, cara mencegah, serta gejala dan pengobatannya lewat laporan interaktif.

Sumber:Cnn Indonesia

Sekolah Diliburkan 2 Pekan, Nadiem Sarankan Belajar Online

Jakarta – Sejumlah sekolah dan perguruan tinggi menghentikan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam kelas guna mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mewajibkan agar lembaga pendidikan tersebut memberlakukan pembelajaran secara online.

Dikutip dari laman Twitter resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudyaan, @Kemdikbud_RI, arahan Nadiem ini dituangkan dalam Surat Edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19 yang diteken Nadiem pada Selasa (17/3/2020).

“Memberlakukan pembelajaran secara daring dari rumah bagi siswa dan mahasiswa,” kata Nadiem dalam salah satu poin di surat tersebut.

Nadiem mengatakan guru dan siswa dapat melakukan aktivitas belajar mengajar melalui bekerja dari rumah (BDR) via konferensi video, dukumen digital, dan sarana online lainnya. Dia menegaskan kegiatan BDR tidak akan mempengaruhi tingkat kehadiran siswa dan tenaga pendidik.

“Pelaksanaan BDR tidak mempengaruhi tingkat kehadiran atau dipandang sama seperti bekerja di kantor, sekolah, atau perguruan tinggi,” ucap Nadiem.

Sumber:Detik.com

Dampak Covid-19: Pengajuan Nikah KUA Ciampea Sepi

CIAMPEA – Dampak merebaknya virus corona (Covid -19), Pendaftaran nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ciampea, sepi. Tak hanya itu, pihak KUA juga membatasi jumlah masyarakat yang hendak mengantarkan pengantin yang hendak akad nikah.

“Sesuai himbauan Pemerintah bahwa untuk mengantisipasi Penularan Covid-19 pihak KUA membatasi jumlah orang yang mengantarkan pengantin. Disarankan pengantin, wali Nikah dan saksi saja yang boleh menghadiri saat acara akad nikah,”ujar Kepala KUA Kecamatan Ciampea, Herman.

Herman juga menyarankan, bagi warga yang ingin melaksanakan pernikahan apalagi menyelanggarakan pesta pernikahan secara besar-besaran diharapkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19.

“Saya menghimbau agar mengadakan acara hajatannya secara sederhana saja. Hal tersebut bertujuan untuk mengatasipasi peredaran virus Corona, “katanya.

Herman mengungkapkan di bulan Maret, pasangan yang mendapatkan nikah di

di KUA Kecamatan Ciampea menurun 30 persen. Biasanya, satu bulan yang mendaptar mencapai 120 pasangan. Namun untuk saat ini pasca adanya Corona bulan ini hanya 40 pasangan yang daftar nikah.

Hingga saat ini, tidak ada pengantin yang menggagalkan nikah akibat Covid 19. Ada juga, pasangan pengantin perempuan yang usianya kurang dari 19 tahun. Karena sesuai aturan yang baru tentang pernikahan, untuk usia calon pengantin perempuan harus berusia 19 tahun.

“Sebaiknya dalam kondisi seperti ini untuk menunda dulu nikah. Kalau pun sudah terlanjur mengadakan hajatan, alangkah baiknya menyediakan handsanitezer agar terhindar dari Covid-19,” tukasnya.

(Cep Rendra)

Upaya Puskesmas Sukajaya Mencegah Covid-19

SUKAJAYA – Dalam upaya pencegahan penularan virus Corona atau Covid-19, Puskemas Sukajaya Kabupaten Bogor melakukan koordinasi dengan Muspika Kecamatan Sukajaya.

Kepala Puskesmas Sukajaya Asep Saepuloh menyatakan langkah ini sebagai upaya yang dilakukan bersama untuk mencegah terjadinya penularan virus Corona.

“Kami bersama Muspika Sukajaya membentuk satgas yang dikomandoi oleh Pak Camat Sukajaya, dengan melibatkan semua pihak, ada Kapolsek, Danramil, MUI, dan yang lainnya”. Ujarnya saat dihubungi Publikbicara.com (17/3)

Dirinya menambahkan, sesuai instruksi Bupati Bogor Ade Yasin, pihaknya juga terus gencar melakukan Sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami terus sosialisasi tentang Corona, ini untuk memutus mata rantai penularan virus Corona. Seperti sebelum Posyandu kita lakukan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, salah satunya cara cuci tangan yang benar”. Katanya

Lanjutnya, selain dengan sosialisasi pihaknya juga telah melakukan penyemprotan disinfektan di gedung Puskemas Sukajaya.

“Upaya lainnya Kami sudah melakukan penyemprotan dengan cairan disinfektan di gedung Puskemas, untuk penyemprotan tempat lainnya akan kami akan lakukan juga, untuk besok penyemprotan disinfektan di Kantor Kecamatan Sukajaya”. Tutupnya. (Edo)

Bogor
overcast clouds
34.2 ° C
34.2 °
31.6 °
65 %
1.9kmh
93 %
Sab
34 °
Ming
30 °
Sen
30 °
Sel
30 °
Rab
30 °

berita TERBARU

berita POPULER