Beranda Daerah Rumah Santri Akan Memperkuat Syiar Dakwah Dengan Para Alim Ulama

Rumah Santri Akan Memperkuat Syiar Dakwah Dengan Para Alim Ulama

PAMIJAHAN – Pembukaan Pengajian Rumah Santri dan Halal Bihalal sebagai ajang Silaturrahmi dan persatuan antar kyai, ustadz dan elemen masyarakat dalam rangka memperkuat agenda syiar dakwah, kebersamaan menjadi target tujuan dari kegiatan yang digagas oleh rumah santri, kegiatan itu berlangsung di Masjid Darul Hijrah di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan pada, Minggu (30/05/2021).

Dalam sambutannya, atas nama pengurus Sekertaris Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menyampaikan, dengan kekuatan kebersamaan ini maka akan menebar syiar dakwah supaya lebih maksimal dan dalam rangka membendung pemahaman-pemahaman yang menyimpang yang bertentangan dengan Ahlusunnah Waljamaah.

“Dalam agenda Pembukaan dan Halal Bihalal kita mengundang secara khusus BKSPPI dan Al Muawwanah, kami menganggap dua lembaga besar yang ada didaerah bogor ini sebagai orang tua dan guru kami karena perjalanan pembentukan rumah santri tidak terlepas dari dua lembaga besar tersebut, proses awal silaturrahmi sebelum dideklarasikan wadah rumah santri para penggagas melakukan silaturahmi kepada para kasepuhan bogor barat termasuk sepuh-sepuh dari BKSPPI dan Al Muawwanah maka dalam kesempatan Halal Bihalal ini waktu yang tepat untuk menggabungkan kekuatan wadah dakwah ini serta dipertemukan di tempat yang bersejarah (Pasarean) tempat dilahirkan para ulama dan pejuang atau pahlawan,” ujar kang RS sapaan akrab Ruhiyat Sujana.

Baca Juga :  Mengubah Kesalahan Menjadi Kesempatan: Prabowo Subianto Minta Maaf dan Mengajak Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia

Sementara Ketua Rumah Santri Ustad Dede Luthfi memaparkan, sekelumit sejarah perjalanan Rumah Santri. Perjalanan pembentukan Rumah Santri tidak terlepas dari sosok para ulama dan pahlawan diantaranya sosok KH. Sholeh Iskandar, KH. Choer Affandi dan KH. Ukon Bulqoeni sebagai sosok insfirasi bagi kami para penggagas walaupun mereka (Almagfiroh) sudah wafat tapi bara semangatnya masih hidup selain tiga sosok tersebut ada sosok-sosok yang lainnya.

“Diusia dua tahun lebih rumah santri berjalan, adapun kegiatan rutinnya diantara pengajian dua minggu sekali, program sosial dan program lainnya, Alhamdulillah banyak para kyai, ustadz dan tokoh masyarakat dan juga aparatur pemerintah dari RT, RW sampai Kepala Desa bergabung dan aktif,” bebernya.

Baca Juga :  Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia di Usia 96

Ustadz Dede Luthfi Afifi menambahkan, bahwasannya rumah santri dibentuk atas dasar untuk membangun silaturrahmi antar kyai/ustadz agar terbangun kebersamaan dan keakraban dan sarana kajian ilmu serta dalam rangka memperkuat syiah dakwah dengan misi terbangunnya ukhuwah Islamiyah antar santri dan untuk membangun mental santri eleman masyarakat “nyantrikeun masyarakat” serta membumikan tradisi santri dalam balutan kebersamaan.

“Adalun lahirnya rumah santri dideklarasikan pada 22 Oktober 2019 bertepatan dengan peringatan hari santri nasional, diusia dua tahun lebih alhamdulillah ratusan pimpinan pondok pesantren sudah bergabung aktif hampir 500 lebih jamaah rumah santri,” tambahnya.

(Fahri)

Artikulli paraprakBangun Ekonomi Kerakyatan, IPB University Berkolaborasi Dengan Bank BNI
Artikulli tjetërDiduga Alami Rem Blong, Mobil Sampah Milik DLH Kota Bogor Terguling di Galuga