Beranda Daerah Demam Berdarah Dengue (DBD) Gemparkan Ciamis dan Cimahi: Tragedi Kesehatan di Jawa...

Demam Berdarah Dengue (DBD) Gemparkan Ciamis dan Cimahi: Tragedi Kesehatan di Jawa Barat

Publikbicara.com – Sebuah gelombang kekhawatiran melanda Kabupaten Ciamis dan Kota Cimahi seiring dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang telah memakan korban jiwa.

Sebuah panggilan mendesak untuk aksi kolektif terdengar, menyusul laporan bahwa hingga 20 Maret 2024, DBD telah merenggut nyawa tiga warga dan menginfeksi 355 lainnya di Ciamis, menurut Edis Herdis, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ciamis.

Perbandingan kasus tahunan menunjukkan lonjakan yang mencengangkan, dengan tahun ini mencatatkan 58 kasus pada Januari, meningkat tajam menjadi 151 di Februari dan 146 pada Maret.

Angka ini berbeda jauh dari tahun sebelumnya yang hanya mencatat 20 kasus pada Januari, 21 di Februari, dan 21 di Maret.

Baca Juga :  Desa Curug Sambut Panen Perdana Jagung Hibrida C 21 Dalam Upaya Ketahanan Pangan : Ini Kata Babinsa Sertu Rusman

Ciamis, meski mengalami peningkatan signifikan, tidak tercatat sebagai daerah dengan kasus terbanyak secara nasional.

Namun, fakta ini tidak mengurangi urgensi situasi, terutama dengan mayoritas kasus berada di kelompok umur produktif 15-44 tahun.

Sebagai tanggapan, Dinas Kesehatan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan partisipasi aktif dalam pencegahan DBD, termasuk memperkuat gerakan 1 rumah 1 Jumantik, dengan melibatkan anggota keluarga sebagai juru pantau jumantik di rumah mereka.

Sementara itu, di Cimahi, situasi juga menegangkan dengan RSUD Cibabat melaporkan 31 pasien DBD pada Maret, menambah daftar panjang pasien yang mencapai 74 pada Januari dan 63 pada Februari.

Baca Juga :  Penelitian Universitas Indonesia (UI) Ungkap Sistem Transportasi Pedesaan di Perbatasan Kabupaten Bogor Belum Mendukung Peningkatan Perekonomian Warga

Dengan mayoritas pasien adalah anak-anak, rumah sakit terpaksa membuka ruang perawatan tambahan untuk mengakomodasi lonjakan pasien.

Menurut Ars Agustiningsih, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibabat, ruang perawatan anak telah mencapai kapasitas penuh, memaksa mereka untuk membuka ruang tambahan yang juga melayani pasien umum.

Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan akan penanganan khusus DBD dan infrastruktur kesehatan yang memadai.

Di Kota Cimahi, hingga pertengahan Maret, Dinas Kesehatan mencatat 264 kasus DBD, dengan sebagian besar pasien adalah anak-anak berusia 4 hingga 15 tahun.

Baca Juga :  Pangdam III Siliwangi Tinjau Jembatan Rawayan di Kecamatan Sukaraja Bogor

Mulyati, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, mengungkapkan bahwa mayoritas kasus dirawat di berbagai rumah sakit, menandakan seriusnya wabah ini.

Peningkatan kasus DBD di Ciamis dan Cimahi mengingatkan akan pentingnya upaya pencegahan dan kesiapsiagaan komunitas.

Dengan bersatu, masyarakat dapat mengatasi tantangan kesehatan ini dan melindungi kelompok yang paling rentan di tengah mereka.

Sebuah pelajaran berharga tentang solidaritas dan tanggung jawab kolektif dalam menghadapi ancaman kesehatan publik.***

Sumber : detikcom.

Artikulli paraprakDesa Curug Sambut Panen Perdana Jagung Hibrida C 21 Dalam Upaya Ketahanan Pangan : Ini Kata Babinsa Sertu Rusman
Artikulli tjetërAkankah Lebaran PBNU dan Muhammadiyah Serentak? Ini Prediksi BMKG Terkait Idulfitri