Beranda Daerah 6-17 Mei Dilarang Mudik, Supir Bus AKAP Menjerit

6-17 Mei Dilarang Mudik, Supir Bus AKAP Menjerit

LEUWILIANG – Menjelang hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah Terminal Leuwiliang Type B mengimbau kepada seluruh armada jasa transportasi umum untuk tidak melakukan aktivitas, pasalnya melalui surat edaran yang di layangkan, sejumlah supir mengeluhkan kebijakan larangan mudik, pada senin (03/05/21).

Kepala Terminal Type B Leuwliang Fery Nazirwan, mengatakan, penghentian sementara pelayanan AKAP dan AKDP pada masa peniadaan mudik hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah, dalam pencegahan penyebaran virus covid-19, nomor 13 tahun 2021 beserta adendum surat edaran tentang peniadaan mudik hari raya Idul Fitri tahun 2021.

“Untuk disampaikan kepada seluruh pemimpin perusahaan angkutan umum atau perusahaan otobus yang memberikan layanan antar kota (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), terhitung mulai tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021,” ujarnya kapada awak media.

Baca Juga :  SAHAJA Bergegas Menyatukan Dukungan untuk Jaro Ade sebagai Bupati Bogor 2024 : Ini Kata Ketua AMS Kabupaten Bogor

Menurutnya, surat edaran ini bertujuan untuk penanganan penyebaran Corona Virus Diseanss covid-19, dengan berdasarkan surat edaran BPTJ tanggal 23 April 2021.

‘Selama bulan suci ramadhan 1442 H, sebelum dan sesudah tanggal 6 Mei dan 7 Mei 2021 akan dilakukan pengetatan bagi pelaku perjalanan transportasi umum melalui terminal penumpang Type A / B di wilayah Jabodetabek,” tegas dia.

Dengan kondisi saat ini terminal Leuwliang memilik PO baru dari Budiman yang mulai aktif, akan tetapi setelah pelayanan angkutan kembali normal sesuai dengan aturan yang di layangkan.

“Dengan ini kami sampaikan sekaligus mensosialisasikan penambahan di Terminal Leuwliang Type B melayani trayek antar, Terminal Indihiang Tasikmalaya – Terminal Leuwliang pada pukul 06:00 WIB dan 18:00 WIB. Dan Terminal Pangandaran – Terminal Leuwliang pada pukul 07:00 WIB dan 19:00 WIB,” jelas dia.

Baca Juga :  Prabowo Subianto Serukan Persatuan Elit Politik Demi Kemajuan Rakyat Pasca-Pilpres 2024

Terpisah, salah satu supir MGI Jurusan Leuwiliang-Bandung Engkus (50) mengatakan, pendapatan menurun drastis semenjak ada wabah Covid-19. Kalau penumpangnya banyak maka pendapatannya juga akan meningkat.

“Dulu mobil pemberangkatan 20 unit bus tiap harinya, sekarang 7 unit, pemasukan sekarang paling 20% apalagi kalau tidak ada sewa (Penumpang-red), nah kalaupun ada juga kan harus jaga jarak, mau tidak mau harus penyekatan penumpang,” ungkap bapak empat orang anak tersebut.

Engkus menyampaikan harapannya, kepada pemerintah memberikan bantuan kepada para supir bus seperti dirinya, guna meringankan beban para supir angkutan.

“Dari pemerintah belum ada bantuan, sampai detik ini gak ada bantuan yang dikasih sama supir,” singkat dia.

(Fahri)

Artikulli paraprakUnggul 13 Poin, Inter Milan Pastikan Diri Juara Serie A
Artikulli tjetërGercep Pemdes Sadeng Tangani Warga yang Sakit