Beranda News Sempat Viral, Odading Mang Oleh Sekarang Tidak Perlu Antre

Sempat Viral, Odading Mang Oleh Sekarang Tidak Perlu Antre

Bandung – Masih ingat dengan cemilan Odading Mang Oleh? Jajanan tradisional ini sempat viral pada September 2020 berkat ulasan unik pria yang akrab disapa Ade Londok.

Odading Mang Oleh seakan disulap dan kebanjiran pembeli setelah viral di media sosial. Antrean pembeli sampai mengular untuk mencicipi Odading ini, namun sekarang pembeli tak lagi terlihat mengantri.

Media ini mengunjungi langsung tempat Odading Mang Oleh di Jalan Baranangsiang, Kosambi, Kota Bandung. Dari pantauan, memang terlihat tidak ada antrean tetapi beberapa pembeli datang dan pergi.

Ada tiga gerobak yang disediakan, dua gerobak untuk penggalangan Odading dan Cakwe sedangkan yang satunya untuk menyimpan hasil penggorengan Odading dan Cakwe. Di sisi kanan pun tersedia tempat duduk bagi pembeli.

Baca Juga :  Pilkada Bogor 2024: Jaro Ade dan Panggung Politik yang Menggemparkan

Agus (38), penjual sekaligus anak pertama Mang Sholeh mengakui, ada penurunan penjualan terlebih saat PSBB Proporsional Kota Bandung.

“Emang benar, apalagi semenjak PSBB jadi kan kebanyakan yang penasarannya orang luar kota seperti Bekasi, Karawang, dan Jakarta. Kalo yang dalam kota langganan biasa. Tapi untuk penjualan paling menurut saya turun sedikit,” kata Agus kepada detikcom, Sabtu (23/1/2021).

Lebih lanjut, perbedaan yang paling menonjol sebelum dan sesudah viral diakuinya terlihat dari jumlah bahan yang ia gunakan. Kemarin viral 15 karung kalo weekend. “Kalo sekarang 10 karung, cuman semenjak PSBB turun lagi yang biasanya dari luar Kota. Untuk dalam kota masih sering kesini org itu-itu aja,” ujarnya.

“Yang kagetnya dulu waktu viral, yang beli udah ada duluan barangnya belum ada. Kalo sekarang kebalikannya, barangnya udah ada duluan, nunggu pembeli,” sambung Agus.

Baca Juga :  Sah! Rizky Febian dan Mahalini Telah Resmi Menikah

Saat ini, Odading Mang Oleh sudah bisa dipesan melalui layanan pesan makanan daring. Pendapatan dari online, kata Agus, cukup baik sekitar Rp500-Rp600 ribu per hari.

Meskipun sepi pembeli, cemilan yang cocok disantap setiap saat ini tidak mengalami perubahan bentuk atau harga. Agus masih tetap mempertahankan kualitas, ukuran, dan harga yang murah yaitu Rp1.500.

“Kita enggak rubah, harga dari sebelum viral, terus viral, terus sepi lagi tetep segitu. Kalo ukuran misalnya kita diperkecil pasti pelanggan tau itu, tapi kita enggak berubah ukurannya masih sama,” katanya.

 

Sumber : Detik

Artikulli paraprakSebanyak 172.901 Tenaga Kesehatan yang Sudah Mengakses Vaksinasi COVID-19
Artikulli tjetërTarif Tol BORR Seksi III A Naik Menjadi Rp 14.000 dan Dibuka Akhir Januari 2021