Beranda Opini Pilkada Kabupaten Bogor: Januar Aquarta Nilai Ada Birokrat Berpotensi Jadi Pemimpin Alternatif....

Pilkada Kabupaten Bogor: Januar Aquarta Nilai Ada Birokrat Berpotensi Jadi Pemimpin Alternatif. Siapakah Dia?

Publikbicara.com – Dinamika politik menjelang Pilkada Kabupaten Bogor memasuki babak baru, setelah sebelumnya cukup pasai lantaran tidak adanya hal yang menarik yang disuguhkan oleh elit politik.

Babak baru ini bisa dilihat dengan adanya penandatangan Koalisi atau Mou tiga partai politik yakni Golkar, Demokrat dan PAN di Megamendung kemarin lalu.

Walaupun sebenarnya ini adalah hal yang sangat lumrah Dimana menjelang Pilkada partai politik tentu berlomba – lomba membangun poros kekuatan bersama untuk menghadapi kontestasi politik di bulan November nanti.

Baca Juga :  Melihat Fenomena Migrasi Liburan: Lonjakan Lalu Lintas di Wilayah Jabotabek saat Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus

Namun, yang menjadi sorotan kali ini adalah beberapa hari sebelum penandatanganan MoU tiga partai tersebut, diketahui partai demokrat bersama Partai Gerindra juga sudah melakukan deklarasi untuk membangun koalisi bersama.

Selanjutnya, yang menjadi pertanyaan dalam benak Masyarakat bagaimana mungkin satu partai berada di dua koalisi yang berbeda?

Menjadi elusif rasanya untuk bisa dicerna oleh akal sehat, walaupun bicara politik dan kekuasaan, tidak ada yang tidak mungkin, apalagi kondisi hari ini prinsip-prinsip, etika politik kerap bukan menjadi jalan yang diambil oleh para politisi kita. Kalo bukan untuk tujuan – tujuan pragmatis ya apalagi?

Baca Juga :  Serda Nurwondo: Babinsa Enerjik yang Bergandengan Tangan dengan Masyarakat Desa Setu

Tepat rasanya jika dikatakan dengungan para politisi pencari kekuasaan dikabupaten bogor hari ini seakan menegaskan bahwa elit politik kita masih diisi oleh kelas medioker, Dimana tindak tanduknya tanpa visi dan misi yang jelas.

Apalagi kedua deklarasi tersebut pun belum mengerucut pada penentuan siapa yang menjadi calon bupati dan wakil bupati, seperti hanya ancang – ancang tanpa sebuah perncanaan yang matang, dengan dalih klasik pada akhirnya Keputusan ada di DPP masing – masing.

Pemimpin Alternatif

Sudah saatnya muncul sosok pemimpin alternatif di Kabupaten Bogor, sosok yang memiliki integritas bukan sosok yang asal berkuasa dan berpengalaman di dunia pemerintahan, tetapi juga sosok yang mengembalikan nalar kritis kita sebagai masyarakat Kabupaten Bogor.

Baca Juga :  Membangun Bogor Bersama Jaro Ade, Partai Golkar PAN dan Demokrat Tandatangani MOU

Partai politik harus mau melirik sosok – sosok alternatif ini, baik untuk menjadi calon Bupati ataupun wakil Bupati, Tidak melulu harus dari sosok politisi tulen, bisa dari kalangan birokrat, akademisi atau politisi birokrat, yang selama ini terus bergerak membangun Kabupaten Bogor dalam diam, tanpa membangun citra diri.

Sosok – sosok pemimpin alternatif setidaknya sudah mulai bermunculan, kita melihat kalangan birokrat yang mampu tampil sebagai pemimpin alternatif, misalnya kita melihat ada sosok drg. Mike Kaltarina Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang beberapa bulan lagi akan purna tugas.

Meski penulis belum melihat hasratnya untuk maju dalam Pilkada Kabupaten Bogor, sosok ini patut diperhitungkan oleh Partai Politik sebagai pilihan alternatif, karena selain memiliki rekam jejak yang bersih dan pengalaman di dunia pemerintahan khusus nya di dunia Kesehatan, sosok ini akan membawa dampak elektoral yang signifikan karena ikatan emosinal yang kuat di kalangan ASN.

Baca Juga :  Live Streaming Indonesia vs Guinea: Pertarungan Sengit untuk Tiket Terakhir Olimpiade Paris 2024

Lalu ada Sulhaji Jompa merupakan politisi Golkar yang saat ini aktif di Kadin, dengan latar belakang Pendidikan UNHAS, UI dan IPB Bogor, pernah aktif di pemerintahan bahkan pernah mendapat penghargaan yang cukup pretise dari pemerintah RI.

[Dan ada lagi Aep Saefudin Muhtar yang biasa dikenal dengan Gus Udin merupakan akademisi yang juga memiliki cukup pengalaman didunia pemerintahan.***

Sumber: Januari Aquarta P, Mahasiswa Magister Ilmu Politik, UMJ.

Artikulli paraprakMelihat Fenomena Migrasi Liburan: Lonjakan Lalu Lintas di Wilayah Jabotabek saat Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus
Artikulli tjetërTragedi di Jalan Raya Ciater: Bus Pelajar Dari Depok Terguling Membawa Duka dan Kekhawatiran