Beranda Kesehatan Apa Itu ADL (Kolesterol Jahat)? Begini Cara Menstabilkannya

Apa Itu ADL (Kolesterol Jahat)? Begini Cara Menstabilkannya

BOGOR,PUBLIKBICARA.COM – Kadar kolesterol yang tinggi bisa menyebabkan berbagai penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke. Sebenarnya, jenis kolesterol yang bisa memicu penyakit serius tersebut adalah low density lipoprotein atau biasa disingkat sebagai LDL. Apa itu LDL dan mengapa LDL yang tinggi bisa berbahaya untuk kesehatanmu? Cari tahu lebih dalam bersama Bumame!

Apa Itu LDL?
Low Density Lipoprotein (LDL) adalah salah satu jenis kolesterol. Adanya kolesterol dalam batas normal tidak berbahaya bagi tubuh. Sedangkan kadar LDL yang terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah pada kesehatan. Itu sebabnya LDL dikenal juga sebagai kolesterol jahat.

Perbedaan LDL dengan HDL
Selain LDL, ada juga jenis kolesterol lain yang bernama High Density Lipoprotein (LDL). Jika LDL yang berlebihan dapat memunculkan penyakit, kadar HDL yang tinggi justru baik untuk kesehatanmu. HDL berperan untuk membawa tumpukan lemak dalam aliran darah. Sehingga, aliran darah tetap lancar dan terhindar dari risiko serangan penyakit yang diakibatkan penyumbatan pembuluh darah.

Bahaya LDL Tinggi untuk Tubuh
Apa sih bahayanya LDL terlalu tinggi dalam tubuh? Kolesterol LDL tinggi artinya terdapat timbunan lemak dalam saluran alteri. Keberadaan timbunan lemak ini bisa berujung fatal, karena dapat mengakibatkan sumbatan pada saluran darah. Alhasil, timbul berbagai penyakit seperti serangan jantung dan stroke.

Kondisi kolesterol jahat yang tinggi tidak menunjukkan gejala apapun sampai akhirnya timbul penyakit akibat tingginya tingkat kolesterol jahat. Oleh karena itulah kamu dianjurkan untuk melakukan cek kolesterol jika sering merokok dan mempunyai berat badan berlebih. Selain itu, lansia dan orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kolesterol tinggi juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol.

Faktor yang Membuat LDL Tinggi
Ada banyak faktor yang bisa meningkatkan low density lipoprotein menjadi tinggi. Biasanya, faktor utama kolesterol meningkat adalah gaya hidup yang kurang baik.

Akan tetapi, ada faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar LDL, berikut beberapa di antaranya:

Pola konsumsi: Lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan yang kamu makan membuat kadar kolesterol darah menjadi naik.
Berat badan: Kelebihan berat badan cenderung meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
Rutinitas harian: Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penambahan berat badan. Sehingga dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Merokok: Sering merokok akan menurunkan kolesterol HDL yang berperan dalam menghilangkan kolesterol jahat dari pembuluh arteri. Secara tidak langsung persentase low density lipoprotein dalam tubuh pun akan meningkat karena berkurangnya HDL.
Usia dan Jenis Kelamin: Seiring bertambahnya usia wanita dan pria, kadar kolesterol ikut meningkat. Wanita memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah dibandingkan pria pada usia yang sama sebelum sebelum usia menopause. Tingkat LDL wanita cenderung naik setelah usia menopause.
Genetik: Faktor genetik dapat menentukan seberapa banyak kolesterol yang dihasilkan oleh tubuh. Orang yang memiliki anggota keluarga dengan kondisi kolesterol tinggi cenderung memiliki kolesterol yang tinggi.
Konsumsi Obat dan Kondisi Medis: Konsumsi obat-obatan tertentu seperti steroid, obat HIV/AIDS serta mengidap berbagai penyakit ginjal kronis, diabetes dan HIV/AIDS mampu meningkatkan kolesterol jahat.
Berapa Kadar LDL Normal?
Berikut ini adalah penjelasan tingkat low density lipoprotein yang normal termasuk dengan kondisinya:

Baca Juga :  Nobar Gratis dan Berhadiah Bareng Polsek Jasinga : Timnas U-23 vs Uzbekistan, Semifinal Final Piala Asia 2024 yang Mendebarkan

Di bawah 70 mg/dL
Baik bagi orang yang memiliki penyakit arteri koroner serta riwayat serangan jantung atau angina.
Di bawah 100 mg/dL
Optimal untuk orang dengan risiko penyakit arteri koroner atau memiliki riwayat diabetes. Tingkat ini juga mendekati optimal untuk orang dengan penyakit arteri koroner tanpa komplikasi.
100-129 mg/dL
Mendekati optimal jika tidak ada penyakit arteri koroner namun tinggi jika ada penyakit arteri koroner.
130-159 mg/dL Hampir mendekati tinggi jika tidak ada penyakit arteri koroner, tetapi termasuk tinggi jika ada penyakit arteri koroner.
160-189 mg/dL
Tinggi jika tidak ada penyakit arteri koroner dan sangat tinggi jika ada penyakit arteri koroner.
Di atas 190 mg/dL
Sangat tinggi.
Cara Menurunkan Kadal LDL
Kadar kolesterol tinggi tidak bisa dianggap sepele. Kamu perlu segera melakukan perubahan terkait pola hidup supaya tingkat tubuh bisa stabil. Di bawah ini adalah beberapa cara menurunkan atau menstabilkan kadar low density lipoprotein dalam darah:

Baca Juga :  Kisah Karnar, Ilmuwan NASA yang Menemukan Kebenaran di Malam Lailatul Qadar: Rela Dipecat demi Jadi Mualaf

1.Hindari Merokok
Rokok mengandung senyawa kimia beracun yang disebut akrolein yang dapat diserap ke dalam aliran darah melalui paru-paru. Zat tersebut bisa mengurangi HDL dalam tubuh yang pada akhirnya meningkatkan bisa kadar kolesterol jahat. Sehingga risiko penyakit jantung juga ikut meningkat.

2.Makan Makanan Berserat
Tak hanya baik untuk pencernaan, serat juga terbukti ampuh dalam menurunkan kolesterol tinggi. Contoh makanan tinggi serat yang mampu mengurangi kolesterol adalah serelia utuh. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan serat yang tinggi dalam serealia utuh mampu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat, tetapi tidak menurunkan kadar kolesterol HDL yang baik.

3.Olahraga Rutin
Jurnal “High Density Lipoprotein Cholesterol (Hdl-C) In Cardiovascular Disease: Effect Of Exercise Training” menjelaskan bahwa olahraga rutin bisa mengurangi low density lipoprotein yang berbahaya dan meningkatkan high density lipoprotein. Jadi tak hanya membuat fisikmu semakin kuat, rutin berolahraga juga bisa membuat tubuhmu sehat.

4.Kurangi Makanan dengan Kandungan Lemak Trans
Lemak trans cukup umum ditemukan dalam makanan ringan dan makanan yang digoreng dengan suhu tinggi. Mengonsumsi makanan tinggi lemak trans bisa berbahaya bagi kesehatan karena dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah sekaligus menurunkan kadar kolesterol HDL. Kamu wajib membatasi konsumsi makanan sejenis ini jika ingin hidup sehat.

5.Pilih Makanan yang Mengandung Lemak Tak Jenuh
Kamu tidak perlu menghindari semua makanan berlemak untuk menurunkan kolesterol. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh. Lemak tak jenuh bisa menurunkan kadar kolesterol tubuh. Contoh makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh adalah minyak zaitun, kacang almond dan alpukat.

6.Jaga Berat Badan Ideal
Setiap 10 pon kelebihan lemak menghasilkan sekitar 10 mg kolesterol per hari. Itulah sebabnya kamu perlu menjaga berat badan agar selalu ideal. Sebuah riset menunjukkan bahwa mengurangi berat badan antara 5 –10% secara signifikan mampu mengurangi kadar kolesterol total, kolesterol jahat serta trigliserida.

Sumber : Bumame

Artikulli paraprakLinmas Desa Babakan Dilatih Peningkatan Ketrampilan Deteksi Dini
Artikulli tjetërNikita Mirzani Akhirnya Bebas Kasus Pencemaran Nama Baik, Ini 5 Faktanya