Beranda Daerah Camat Leuwisadeng Temukan Beberapa Titik Pengerjaan Samisade Desa Sadengkolot Diduga Tak Sesuai...

Camat Leuwisadeng Temukan Beberapa Titik Pengerjaan Samisade Desa Sadengkolot Diduga Tak Sesuai Spek

LEUWISADENG – Camat Leuwisadeng Rudy Mulyana temukan beberapa titik diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam kegiatan pembangunan program Satu Milyar Satu Desa (Samisade) di Desa Sadengkolot, Kecamatan Leuwisadeng dalam kunjungannya ke lokasi pengerjaan.

Menurut Camat Leuwisadeng Rudi Mulyana Menyikapi pemberitaan dari salah satu media online, pihak kecamatan sudah melakukan pengecekan ke lokasi kegiatan, setelah hasil evaluasi dan tim fasilitator kecamatan bahwa kegiatan tersebut dihentikan sementara sampai dilakukan evaluasi apakah betul tidak sesuai dengan pelaksanaannya.

Saat meninjau ke lokasi camat menemukan beberapa titik yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sehingga Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan Kepala Desa siap bertanggung jawab.

“Sebetulnya ini hanya kurang komunikasi saja antar pihak Kepala Desa dengan pihak media, sebetulnya kegian ini belum di mulai, karna dari pemberitaan bahwa pelaksanaan tidak menggunakan alas, alasan Kepala Desa bahwa itu hanya untuk memudahkan akses menuruni jalan untuk memudahkan pemindahan barang material dan alat berat,” ujarnya kapada wartawan pada rabu (30/6/2021).

Menurut Rudy, bentang 100 meter jalan yang di betonisasi untuk langkah awal, jika nanti ada kerusakan terhadap beton tersebut mungkin nanti akan diperbaiki oleh pihak Kepala Desa, saat di lokasi pun pihaknya telah memilik temuan yang akan manjadi bahan evaluasi untuk Kapala Desa.

Baca Juga :  Jaro Ade Siapkan Kandidat Kuat untuk Wakil Bupati dalam Pilkada Bogor 2024 : Nama-nama Ini Masuk Daftar

“Setelah ke lapangan memang ada pembatas antara batu lama dan batu baru, seharusnya (Pondasi-red) di gali biar ada dasarnya, temuan-temuan ini menjadi bahan evaluasi dan mungkin kalo ada yang tidak sesuai kita akan meminta ke pihak TPK untuk membuat sesuatu dengan RAB nya,” bebernya.

Lanjut Rudy, ini masih tahapan awal sehingga masih bisa di rubah, intinya masukan-masukan ini akan di evaluasi oleh tim Kecamatan sehingga tim Kecamatan bisa mengarahkan kepada TPK dan Kades untuk memperbaiki.

Dengan alat berat yang masih titik nol lokasi pembangunan, namun akan melalui jalan tersebut sehingga ketika jalan tersebut rusak pihak kepala desa akan bertanggung jawab.

“Ya itu konsekuensi menurut versi kades dan TPK untuk memudahkan akses jalan, ya kalo itu rusak harus di perbaiki lagi, terlepas biyaya yang membengkak itu harus di tanggung oleh kades yang bersangkutan, itu konsekuensinya, kalo memang akan dilalui oleh alat berat dan mobilisasinya,” tegasnya.

Baca Juga :  Shin Tae-yong dan Erick Thohir Perpanjang Kontrak: Masa Depan Timnas Indonesia Terang Benderang!

Dengan hal tersebut Rudy mengatakan, Kepala Desa pun sudah menyanggupi dengan hal-hal yang berimbas kepada drinya kalo terjadi kerusakan itu.

Rudy menyampaikan, bahwa ini salah satu pembelajaran penting bagi kepala desa sehingga kades jangan macam-macam dengan program samisade, sehingga hal ini menjadi sangat di sayangkan, dengan program ini tentunya Kapal Desa berpikir dua kali.

“Ini jadi pembelajaran bagi kita semua karena ibu bupati dari awal sudah bilang harus hati-hati dalam pelaksanaan ini, sangat di sayangkan prosesnya sudah panjang, sebetulnya itu tinggal menjalankan, khusus bagi kades dan TPK merancang dengan perencanaan yang ada sehingga menjadi contoh dalam hal ini untuk seluruh Kades,” tukasnya.

Hingga sampai saat ini, Kepala Desa Sadengkolot Mamat Rahmat masih bungkam, bahkan saat kunjungan monitoring yang dilakukan Camat Leuwisadeng pun, Kepala Desa tidak mendampingi Camat.

(Fahri)

Artikulli paraprakPihak Sekolah MTSN 2 Leuwisadeng Akui Pembelian Tanah Sejarah Tanpa Sertifikat
Artikulli tjetër8 Nakes Terpapar Covid-19, Puskesmas Nanggung Tutup Sementara