BOGOR – Harga daging sapi naik pedagang daging sapi di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sudah hampir seminggu alami penurunan omset hingga 40 persen. Para pedagang mengaku naiknya harga daging sapi biasa membeli harga karkas Rp 90 ribu, kini setelah harga naik mencapai Rp. 98 ribu. Sehingga membuat harga jual pun ikut naik.
“Sudah hampir sepuluh hari naik harga daging sapi bisanya kita jual dengan harga Rp 105 ribu, kini Rp 120 ribu yang tentunya banyak keluhan dari masyarakat yang biasa membeli daging sapi untuk berjualan soto dan lainya,” kata salah satu pedagang daging sapi di Pasar Leuwiliang, Aris (45) kepada wartawan pada, Rabu (20/1/2021).
Selain Aris, hal serupa diungkapkan pedagang lainya, Acong ia mengaku, sejak kenaikan harga daging sapi omset penjualan daging sapi anjlok hingga 40 persen.
“Turun 40 persen penjualan. Karena sepinya pembeli dan banyak keluhan dari pelanggan harga naik secara mendadak,” keluhnya.
Sementara menurut salah seorang pembeli daging Sapi Rohiyati (38) warga Puraseda Leuwiliang ia biasa mebeli bagian jeroan sapi untuk berjualan soto itu pun alami kenaikan biasa per kilogram Rp 60 ribu sekarang jadi Rp 65 per-kilogramnya.
“Ia naik mau gimana lagi kalau gak beli gak jualan dong saya, y harapan si harga bisa turun lagi,” pintanya.
Sementara, dikabaran naiknya harga daging sapi membuat para pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) se-Jabodetabek melakukan asli mogok berjualan selama 3 hari terhitung sejak Rabu ini (20/1/2021).
Untuk di Pasar Leuwiliang para pedagang tidak ikut aksi mogok berjualan, lantaran kebutuhan untuk sehari- hari lebih mendesak meskipun penjualan menurun.
Apalagi menurut para pedagang saat pandemi seperti ini tentu banyak kebutuhan hidup sehari-hari yang harus dicukupi.
Para pedagang berharap pemerintah segera menurunkan harga daging sapi yang tentu membebankan bagi penjual dan masyarakat.
(Cep Rendra)