Beranda Daerah 50 Tahun Menanti, Akhirnya Warga Desa Kiarapandak Punya TPU

50 Tahun Menanti, Akhirnya Warga Desa Kiarapandak Punya TPU

SUKAJAYA – Setelah menanti puluhan tahun, akhirnya warga Kampung Cipatat, Desa Kiarapandak, Kecamatan Sukajaya akhirnya memilih Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Rt 03/04.

Tahan wakaf TPU seluas 2.500 meter di beli hasil swadaya warga, hingga warga dan bantuan anggota DPRD Kabupaten Bogor Nurodin Nurhawan Komisi 3 Dari Partai PKB.

Tokoh Masyarakat Kampung Cipatat,
Moh. Supian mengaku sangat bersyukur warga Kampung Cipatat memiliki TPU. Setelah musyawarah bareng, akhirnya warga sepakat patungan untuk membeli lahan wakaf TPU.

Setelah memilih tanah wakaf dan warga tidak usah lagi pusing mencarikan pemakaman ketika ada warga yang meninggal.

“Setelah 50 tahun menanti, akhirnya warga Desa Kiarapandak memiliki tahan Wakaf TPU seluas 2.500 meter. Lahan tersebut dibeli hasil pantungan antara warga ditambah bantuan dari Anggota Dewan Bapak Nurodin dan hibah lahan dari pemilik lahan tersebut, ” ujarnya

Sementara Itu, Anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PKB, Nurodin mengatakan sekarang ini masyarakat berfikir lahan itu hanya untuk kehidupan sehari-hari seperti membangun properti, industri dan rumah tinggal. Padahal, ada yang harus diperhatikan bersama yakni memiliki lahan untuk pemakaman.

Baca Juga :  Dukung Timnas Indonesia U-23 yang Akan Berlaga di Semi Final Piala Asia Melawan Uzbekistan, Polres Bogor Gelar Nobar dan Berhadih

Selama dua tahun ini, dirinya tak henti-henti mengajak masyarakat untuk penduli akan kebutuhan lahan pemakaman.

“Pada tahun 2020, saya bersama masyarakat Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya membeli lahan untuk pemakaman seluas 500 meter. Di penghujung tahun 2021, kembali saya bersama masyarakat Desa Kirapandak, Kecamatan Sukajaya patung membeli lahan pemakaman seluas 1.500 meter, ” ungkapan pria yang biasa disapa Jaro Peloy.

Peloy mengungkapkan awalnya masyarakat selalu mengeluh tidak ada tanah untuk kuburan. Dengan duduk bareng, bersama perangkat RT, Rw dan tokoh masyarakat mencoba mencari tanah untuk pemakaman.

“Setelah menemukan lahan yang bakal dijadikan TPU, warga bersama sama patungan hingga terkumpul dan untuk membeli lahan. Karena masih kurang untuk membeli tanah wakaf, saya berkesempatan membantu warga, ” ujarnya.

Baca Juga :  Kisah Karnar, Ilmuwan NASA yang Menemukan Kebenaran di Malam Lailatul Qadar: Rela Dipecat demi Jadi Mualaf

Dirinya sangat mengapresiasi bagaimana masyarakat bisa berswadaya, memupuk kemandirian, apalagi ini adalah merupakan kebutuhan layanan dasar karena setiap manusia tentuk akan membutuhkan tanah kuburan sebagai tempat terakhir.

Ia juga sangat mengapresiasi masyarakat rt, rw, tokoh masyarakat yang sudah berinisiatif untuk melakukan iuran bersama sama untuk membeli tanah tersebut.

Ia berharap ini menjadi sebuah contoh karena saya yakin ada masih banyak kampung kampung yang memang tidak memiliki fasilitas TPU sebagai cadangan yang sudah pasti kita semua akan membutuhkan tanah tersebut.

“Saya juga mengajak kepada masyarakat kita semua untuk bagaimana berfikir tentang pentingnya memiliki TPU. Selain itu, Partai PKB selalu konsisten membantu masyarakat, termasuk personal keagaman dan sosial, ” tukasnya.

(Fahri)

Artikulli paraprakDengan Nuansa Alam, Bukit Nurmala Cafe Manjakan Wisatawan di Bogor
Artikulli tjetërHasyemi : Komjen Pol Boy Rafli Amar Sosok Yang Sangat Tepat untuk Dijadikan Kapolri