Beranda Daerah Pemprov Jabar Akan Gelar Rapid Tes di Stasiun Bojong Gede Jumat Ini

Pemprov Jabar Akan Gelar Rapid Tes di Stasiun Bojong Gede Jumat Ini

Bogor – Pemprov Jawa Barat bakal menggelar rapid test secara acak di dua stasiun KRL di Bogor pada Jumat (26/6). Dua stasiun yang dimaksud ialah Stasiun Bojonggede dan Stasiun Kota Bogor. Tes akan dilakukan pada pukul 17:00 hingga 20:00 WIB. Adapun tes dilakukan dengan maksud memutus rantai sebaran corona.

”Hari Jumat diperkirakan, kita akan melaksanakan operasi gabungan di Bogor tepatnya di stasiun, ada beberapa titik di stasiun ini yakni Stasiun Kota dan Stasiun Bojonggede yang akan kita lakukan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pemprov Jabar, Dedi Taufik.

Dedi mengatakan, stasiun KRL di Bogor dijadikan sebagai sasaran sebab pergerakan manusia yang lalu lalang di sana cukup tinggi dengan angka 250 ribu tiap harinya. Dengan pengetesan itu, dia berharap warga yang masuk ke wilayah Jabar dipastikan dalam keadaan sehat.

Baca Juga :  Ikut Upacara Hardiknas di Bogor Barat: Ini Pesan Dan Harapan Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor Wahyudi Chaniago

”Saya pikir ini efektif melakukan operasi gabungan bagaimana kita mendeteksi awal agar nanti yang mau masuk Jabar betul-betul dalam kondisi sehat. Kita inginkan seperti itu karena Jabar sudah dalam kondisi yang lebih baik lagi,” ucapnya.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Jabar Hery Antasari mengatakan, tes di stasiun akan dilakukan di peak hour kedatangan. Tes bakal menyasar pada seribu hingga 1.200 sampel. Jika ditemukan ada warga yang hasilnya reaktif, maka dilanjutkan untuk dites dengan menggunakan metode swab.

Baca Juga :  Akankah Golkar dan Gerindra Bersatu di Panggung Pilkada Bogor? Satya: Politik Itu Dinamis, Tak Ada Kawan Atau Musuh Abadi.

”Kita dilakukan di peak hour jam 17:00 sampai 20:00 WIB, ketika kedatangan padat-padatnya para commuter dari Jakarta ke arah Jabar ini dimaksudkan agar kita semaksimal mungkin mendapatkan hasil yang mewakili apa yang terjadi di lapangan,” ujarnya.

Meski jumlah sampel yang dites terbilang rendah, Hery mengatakan, maksud tes yang dilakukan adalah juga memberikan semacam efek kejut kepada masyarakat agar senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Ia pun memastikan, ke depan tes bakal dilakukan di stasiun lain selain di Bogor.

”Terpenting, bukan jumlah yang ditargetkan, yang lebih penting adalah efek kejut kepada warga masyarakat,” katanya.

Sumber:Metropolitan

Artikulli paraprakKomisi IV DPRD Kabupaten Bogor Awasi Anggaran Penanganan Covid-19
Artikulli tjetërJokowi : Kepala Daerah Harus Seimbang Dalam Ambil Keputusan Tangani Krisis Covid-19