JAKARTA–Badai tropis Amanda yang menerjang El Savador dan Guatemala pada Minggu kemarin telah menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas. Satu orang dilaporkan hilang.
Selain itu, di ibukota San Salvador sebanyak 50 rumah dan 23 kendaraan juga rusak karena diterjang hujan dan angin kencang.
“Kami mengalami situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,”kata Walikota Ernesto Mushondt, seperti dilansir dari AFP, Senin (1/6/2020).
Sedangkan Presiden El Salvador Nayib Bukele memberlakukan keadaan darurat selama 15 hari untuk mengatasi badai tersebut.
Di beberapa daerah banjir, tentara bekerja bersama tim SAR melakukan penyelamatan orang.
“Kami kehilangan segalanya, kami tidak punya tempat tinggal lagi,”kata Isidiro Gomez, seorang warga di tenggara San Salvador setelah sungai di dekatnya meluap dan menghancurkan rumahnya.
Kementerian Lingkungan Hidup El Salvador memperingatkan warga, bahqa kemungkinan besar terjadinya tanah longsor batu dan puing-puing yang dapat merusak bangunan dan melukai orang.
Diketahui, 90 persen dari populasi di El Savador sebanyak 6,6 juta dianggap rentan terhadap banjir dan tanah longsor.
Sementara di Guatemala, jalan-jalan tak bisa dilalui lantaran ada lima tanah longsor dan beberapa banjir dilaporkan.
Meskipun topan Amanda melemah ke status depresi tropis, pejabat Guatemala memperingatkan hujan deras akan berlanjut dan membuat sungai-sungai meluap. Kemungkinan banjir dan tanah longsor akan terjadi di daerah-daerah pantai.
Sumber Berita: KBRN/rri.co.id
