Publikbicara.com – Dusun Panggang III, Giriharjo, Yogyakarta, menjadi sorotan ketika Jemaah Aolia menggelar Salat Idul Fitri lebih awal dari penetapan pemerintah.
Pimpinan mereka, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo, atau akrab dipanggil Mbah Benu, memberikan penjelasan menarik di balik keputusan mereka.
“Saling rukun, jaga persatuan, dan kesatuan dengan siapa saja. Jangan menyalahkan orang. Ya kalau salah, tapi kalau benar malah dia yang untung kita yang jadi tertuduh,” ungkap Mbah Benu, menyoroti pentingnya keharmonisan dan kebijaksanaan dalam menjalani ibadah.
Tidak seperti biasanya, keputusan mereka tidak didasarkan pada kalender resmi. Mbah Benu mengungkapkan bahwa ia mendapat isyarat langsung dari Allah SWT melalui sambungan telepon spiritual.
“Saya tidak pakai perhitungan. Saya telpon langsung kepada Allah Taala. Ya Allah, (hari ini) sudah tanggal 29 (bulan Ramadhan), 1 Syawal-nya kapan?’ Allah Ta’ala bercerita, tanggal 5 (April 2024),” paparnya.
Pernyataan unik Mbah Benu ini pun menjadi viral di media sosial, memicu beragam reaksi dan diskusi.
Tindakan mereka mencerminkan keyakinan dan hubungan spiritual yang dalam, menambah warna dan keunikan dalam perayaan Idul Fitri di tengah masyarakat.
