Beranda Hukum Kesal Pesanan Dibatalkan, Binaragawati Anoy Roz Ditendang Ojol

Kesal Pesanan Dibatalkan, Binaragawati Anoy Roz Ditendang Ojol

BANDUNG,PUBLIKBICARA.COM ‐‐
Atlet binaragawati asal Kota Bandung, Jawa Barat, Anoy Roz, melapor polisi usai menjadi korban dugaan kekerasan oleh seorang pengemudi ojek online atau ojol belum lama ini.

Kejadian yang dialami binaragawati sarat prestasi itu terungkap dalam video amatir yang viral di media sosial.

Dalam video yang tersebar, terlihat Anoy yang tengah beradu mulut dengan seorang driver ojol yang diduga kesal lantaran Anoy telah membatalkan pesanan. Hingga tiba-tiba sang driver memukul dan menendang Anoy tepat di bagian perutnya. Anoy Roz tidak melakukan perlawanan fisik hingga akhirnya dilerai oleh warga.

Driver ojol tersebut lantas berlalu begitu saja setelah dipisahkan oleh orang-orang di lokasi kejadian.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (5/11) lalu. Diketahui, sebelum insiden terjadi, Anoy sudah meminta maaf dan mau mengganti uang lelah kepada sang driver ojol karena telah membatalkan pesanan. Namun, seolah tak merasa terima, sang driver hendak memukul perempuan tersebut, namun dihalau oleh masyarakat sekitar.

Anoy sendiri mengaku terpaksa memesan ojek online dikarenakan ban kendaraan miliknya yang bocor di depan salah satu mal Kota Bandung.

Merasa ojek online yang dipesannya tidak kunjung tiba dan ia sudah menunggu cukup lama, akhirnya Anoy membatalkan pesanannya tersebut dan memesan kembali ojol menggunakan aplikasi yang sama.

“Itu kejadian jam 11, Anoy habis mengajar fitnes di BEC, terus Anoy mau pergi menemui klien di Metro karena ban motor bocor. Anoy pesan Grab dibantu penjaga parkir agar titik pemesan bisa pas dan memudahkan pengemudi. Anoy juga chat bahwa Anoy perempuan pakai baju abu, legging merah, lagi duduk,” kata Anoy kepada awak media, Selasa (9/11) kemarin.

Baca Juga :  Trip Wisata De'bus Jasinga : Potensi di Bawah Puing Sejarah yang Pudar Seiring Kabut Waktu

Tidak terima dengan penganiayaan yang diterimanya, Anoy pun melaporkan ojol tersebut ke Polrestabes Bandung, Senin (7/11) didampingi oleh kuasa hukumnya.

Anoy mengaku sengaja tidak melawan dan lebih memilih mengambil langkah hukum sebagai bentuk upaya memberikan efek jera kepada driver ojol tersebut.

“Anoy dan kuasa hukum telah lapor ke Aduan Masyarakat (Dumas) dan ditangani Reskrim dengan baik, dan malam itu juga dilakukan olah TKP. Dicek ke lokasi, minta keterangan saksi saksi juga,” ujarnya.

“Lebih baik saya melawan lewat hukum agar ada efek jera dan berubah, jasa online yang sabar, santun dan sopan dan bertanggung jawab,” ucap Anoy.

Satreskrim Polrestabes Bandung mengonfirmasi aduan dugaan penganiayaan yang oleh driver ojol terhadap binaragawati asal Kota Bandung tersebut.

“Bahwa benar saudari A itu sudah membuat pengaduan ke Polrestabes Bandung pada hari Senin 7 November,” kata Kasi Humas Polrestabes Bandung AKP Rose, Kamis (10/11).

Menurut Rose, pihaknya segera melakukan proses penyelidikan atas kasus itu dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.

“Saat ini dari Satreskrim sudah menindaklanjuti dan sekarang masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.

Diputus Kerja
Sementara itu, Grab Indonesia langsung merespons insiden penganiayaan yang diduga melibatkan mitranya.

Director of West Indonesia Grab Indonesia Richard Aditya mengonfirmasi video yang beredar di media sosial mengenai mitra pengemudi Grab melakukan tindakan kekerasan kepada calon penumpang di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung.

Baca Juga :  Samsul Hidayat Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Terpilih Gercep Sambangi Warga Terdampak Bencana Sukajaya

“Proses investigasi internal telah rampung dan mitra pengemudi terkait mengakui melakukan tindakan kekerasan kepada calon penumpang dan menyesali tindakannya,” kata Richard dalam pernyataan tertulis.

Richard mengungkapkan, berdasarkan keterangan mitra pengemudi, tindakan emosional itu dipicu oleh interaksi dan respons kurang etis yang diterima oleh mitra pengemudi saat berkoordinasi dengan calon penumpang.

Grab Indonesia, ujar Richard, telah memutus kemitraan dan memasukkan mitra pengemudi terkait dalam daftar hitam (blacklist) karena telah mengakui melakukan tindak kekerasan kepada calon penumpang.

Ojol Kerap Tak Dibayar di Kampung Bahari, ‘Jam Malam’ Diberlakukan
Adapun mitra yang telah masuk dalam daftar hitam (blacklist) tidak akan lagi dapat bermitra dengan Grab Indonesia.

Saat ini, Grab Indonesia berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat untuk membantu memfasilitasi pertemuan antara calon penumpang dengan Pengemudi atas nama pribadi yang bersangkutan.

“Pengemudi menyatakan bersedia untuk melakukan pertemuan secara tertutup, memohon maaf secara langsung, dan mengunggah permohonan maaf di akun media sosial miliknya,” ujar Richard.

Selain itu, Grab Indonesia siap bekerja sama dengan pihak berwenang, Satreskrim Polrestabes Bandung dalam mendukung proses penyelidikan lebih lanjut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

“Keselamatan, keamanan, serta kenyamanan baik penumpang maupun Mitra Pengemudi merupakan prioritas utama Grab. Grab tidak mentolerir segala bentuk kekerasan dan akan selalu mengambil langkah tegas sesuai peraturan dan hukum yang berlaku,” tutur Richard.

Sumber : CNN Indonesia

Artikulli paraprakResep Omelet Ayam Sayuran, Cocok Untuk Lauk Makan Siang
Artikulli tjetërJelang Pernikahan Kaesang, Jalan Sekitar Kediaman Erina Di Aspal