Bogor,Publikbicara.Com || Pandemi Covid-19 masih belum berakhir, bahkan kian hari semakin parah karena banyaknya perkembangan virus yang cepat.
Hal ini jelas sangat membuat banyak tenaga medis kewalahan karena semakin meningkatnya jumlah pasien yang terjangkit virus
tersebut.
WHO menyebutkan bahwa infeksi covid-19 masih akan terus berevolusi, terbukti dengan adanya virus Alpha, Delta, dan sekarang ini ada virus Omicron.
Beberapa waktu lalu, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor mengklaim bahwa kasus virus ini melonjak lagi setelah sempat membaik.
Dalam pernyataan resmi penambahan kasus positif covid-19 di daerah tersebut selalu di atas angka 1.000 orang setiap hari, sejak akhir Januari 2022. Catatan terakhir, pada Sabtu, 19 Februari 2022, terdapat 1.314 kasus baru di daerah tersebut.
Memang tinggi (angka penularan Omicron), tapi dominan cukup hanya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin beberapa waktu lalu kepada awak media.
Hal ini membuat para tenaga medis berupaya keras agar bisa memutus mata rantai penyebaran virus tersebut, bukan hanya mengorbanka waktu dan tenaga saja akan tetapi keluarga dan nyawa pun menjadi taruhannya.
Tidak cuman pasien saja yang terjangkit, para tenaga medis yang sering berinteraksipun tidak jarang terjangkit virus ini dan menyebabkan kematian. Hal ini menyebabkana rumah sakit-rumah sakit besar maupun kecil kekurangan tenaga medis.
Tidak hanya berhenti pada kesehatan saja, pandemi ini juga tentunya sangat merugikan Negara baik dari segi ekonomi, pendidikan dan masih banyak lagi.
Menurut perhitungan IMF (International Monetary Fund), pandemi ini akan merugikan ekonomi global US$ 12,5 Triliun atau Rp. 178.750 Triliun (kurs Rp.14.000/US$), (Fex)