Beranda Daerah Kades Ciampea Udik Minta Suplayer BPNT Beras Kualitas Buruk Diputus

Kades Ciampea Udik Minta Suplayer BPNT Beras Kualitas Buruk Diputus

Bogor, Publikbicara.com – Kepala Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Cecep Basarudin menanggapi adanya komoditi beras pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan oleh Agen E-Warong dengan kualitas buruk kepada warga penerima manfaat.

Bahkan, terkait buruknya kualitas beras tersebut bukan pertama kali terjadi sehingga dirinya meminta Agen Suplayer diputus karena tidak sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Kemarin begitu lagi, begitu lagi, nanti saya urusin, pusing lah. Sudah beberapa kali itu agen saya tegur kan saya malu, capek negur agen terus, kan agennya (Suplayer) berarti si Obengnya,” ungkap Cecep Basarudin saat dihubungi pada, Senin (27/12/2021).

Baca Juga :  Antara Fluktuasi dan Stabilitas di Pasar Global, Perjalanan Rupiah Melemah pada Dolar AS

Cecep mengatakan, tak hanya kepada agen E-Warong nya saja yang sering ia tegur, bahkan pihak agen suplayernya juga yang turut berperan dalam hal tersebut.

“Saya sudah beberapa kali negur itu agen, cuma kalau agennya begitu saja kan bingung kita, beras itu dari suplayer atuh, suplayernya si Obeng sudah dipanggil, besok juga dipanggil lagi,” katanya.

Atas hal tersebut, Kades menyampaikan, beras bantuan sosial BPNT yang sudah disalurkan kepada warganya tersebut akan ditarik kembali, bahkan suplayer terancam diputus penyalurannya.

“Yang jelas suplayernya akan kita panggil karena bikin malu, saya sudah sampe marah-marah sebenarnya ke si obeng itu bikin malu lagi, bikin malu lagi akhirnya kan dipanggil ke desa lagi ke desa lagi,” cetusnya.

Baca Juga :  DPD Partai Golkar Kabupaten Bogor Memulai Safari Politik dengan Semangat Baru : PKB Jadi Partai Pertama yang Disambangi

Sebelumnya diberitakan, Beberapa wilayah di Kabupaten Bogor hampir satu minggu ini masing-masing agen E-warong melakukan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bukan hanya untuk satu bulan saja, tetapi untuk empat bulan sekaligus.

Masyarakat yang memiliki Kartu Keluarga sejahtara (KKS) yang sudah bersaldo pun berbondong-bondong untuk mendapatkan bantuan berupa sembako untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harapan sembako yang didapat layak untuk dikonsumsi.

Namun, ada saja item sembako BPNT yang tidak layak konsumsi, seperti terjadi di Desa Ciampea Udik Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor ditemukan beras BPNT berkualitas Buruk. (Fex/Kamel).

Artikulli paraprakKomoditi Beras BPNT di Ciampea Udik Diduga Berkualitas Buruk
Artikulli tjetërPeras Pacar Rp9,9 Juta, Mahasiswa di Makassar Ancam Sebarkan Video Call Sex