Beranda Internasional Protes, Ribuan Warga Selandia Baru Tolak Wajib Vaksin Dan Lockdown

Protes, Ribuan Warga Selandia Baru Tolak Wajib Vaksin Dan Lockdown

Publikbicara.com – Ribuan warga Selandia Baru berdemonstrasi memprotes kebijakan vaksin dan penguncian (lockdown) yang diterapkan negara itu. Protes ini dilakukan di gedung parlemen Selandia Baru yang disebut Beehive.

Akibat protes ini, hanya dua pintu masuk gedung parlemen yang dibuka. Sementara itu, sisanya ditutup akibat banyak pendemo dan polisi yang berada di luar parlemen.

Tak hanya itu, banyak pengunjuk rasa yang tidak menggunakan masker kala melakukan aksi tersebut.

Meski demikian, demonstrasi berlangsung dengan damai. Para demonstran menyerukan slogan kebebasan bersamaan dengan tuntutan mereka yang meminta pemerintah untuk membatalkan kewajiban vaksinasi dan mencabut lockdown.

Baca Juga :  Mengenal Huma Talun : Percontohannya Masih Bertahan di Baduy

“Saya tidak akan dipaksa untuk menerima sesuatu yang saya tidak mau ada di dalam diri saya,” kata seorang pengunjuk rasa di luar parlemen, dikutip Reuters.

“Saya meminta (pemerintah) untuk kembali seperti 2018. Semudah itu. Saya ingin kebebasan saya kembali.”

“Perlakukan kami seperti manusia!” seru pendemo lain ketika ditanya terkait sikap pemerintah yang akan mewajibkan vaksinasi.

“Saya di sini untuk kebebasan. Pemerintah, apa yang mereka lakukan, merupakan tindakan anti-kebebasan.”

Sebelumnya, penambahan angka kasus harian Covid-19 di Selandia Baru pecahkan rekor, Sabtu (6/11). Kasus baru di negara ini mencapai lebih dari 206 atau tambahan terbanyak selama pandemi.

Baca Juga :  MU U-18 Sukses Taklukkan Manchester City, Kuasai Puncak Premier League Cup U-18

Akibat varian Delta yang mengganas, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern harus mengubah taktik penanganan Covid-19, dari yang tadinya nol-Covid menjadi hidup bersama Covid.

Walaupun demikian, keadaan di Selandia Baru masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Pembatasan ketat di negara itu membuat total kasus infeksi virus corona di bawah 7.000 dengan jumlah kematian sebanyak 31 orang.

Sumber: CNNIndonesia.com

Artikulli paraprakProfil Roehana Koeddoes, Sang Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
Artikulli tjetërKhawatir Terjadi Banjir Susulan, Warga Pejaten Timur Jaksel, Kemasi Barang