Beranda Internasional 14-15 Maret, WHO Bakal Umumkan Hasil Temuan Asal Asul Corona

14-15 Maret, WHO Bakal Umumkan Hasil Temuan Asal Asul Corona

JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengungkapkan hasil penyelidikan asal-usul virus corona penyebab penyakit Covid-19 di Wuhan, China, pertengahan Maret.

“Waktunya adalah 14-15 Maret,” kata kepala misi tim WHO Peter Ben Embarek saat mengadakan jumpa pers di Jenewa mengutip Reuters, Sabtu (6/3).

Akhir bulan kemarin, Ben Embarek yang merupakan pakar WHO tentang penyakit yang ditularkan hewan ke manusia itu mengatakan virus mungkin berasal dari kelelawar. Tapi belum diketahui secara pasti bagaimana virus itu sampai ke manusia.

Dia juga mengesampingkan soal dugaan kebocoran laboratorium. Pejabat WHO sebelumnya bilang misi ini akan mengeluarkan laporan ringkasan sebelum temuan lengkap siap.

Baca Juga :  Melampaui Batas Politik: Kisah Karir Politik Ade Ruhandi Menjadi Calon Bupati Bogor Periode 2024-2029

“Apa yang telah dilakukan tim mereka benar-benar bekerja keras untuk mencoba mendapatkan laporan lengkap sehingga kami dapat melakukan diskusi yang tepat,” kata pakar kedaruratan WHO Mike Ryan.

Sementara itu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata pihaknya akan mengungkap semua temuan dalam misi secara transparan.

Misi tim ahli WHO di Wuhan untuk mencari asal mula kemunculan dan penyebaran virus corona telah rampung setelah investigasi berlangsung selama sebulan pada Februari lalu.

Banyak pihak kecewa lantaran hasil penyelidikan tim WHO dinilai gagal menjawab pertanyaan utama yakni bagaimana virus Covid-19 bisa muncul dan menyebar di Kota Wuhan.

Baca Juga :  Pemkab Bogor Kembali Gelar Nobar Timnas Indonesia U-23 vs Irak 

Tim WHO berada di Wuhan sejak 14 Januari lalu dengan tetap diawasi ketat oleh pihak berwenang China.

Misi ini jug mendapat kiriman surat terbuka dari sekelompok ilmuwan yang menyebutkan bahwa mereka tidak memiliki mandat hingga independensi terhadap semua teori mengenai asal muasal virus.

Namun begitu, duta besar China untuk PBB Chen Xu di Jenewa mengatakan ini bukan penyelidikan, melainkan penelitian ilmiah bersama.

Sumber :Cnn Indonesia

Artikulli paraprakLive Streaming Tiktok Kini Bisa Tanya Jawab Seperti Instagram
Artikulli tjetërReborn, Blackberry Hadir Kembali di Tahun Ini