JAKARTA – Anjloknya penjualan iPhone 12 mini di awal tahun disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya karena konsumen Apple telah membeli iphone berlayar kecil pendahulunya, yaitu iPhone SE 2 di kuartal 2 tahun 2020.
Penjualan iPhone 12 mini hanya terjual 5 persen dari total penjualan global selama paruh pertama di bulan Januari 2021.
Mengutip Tech Radar, iPhone SE 2 memiliki layar yang lebih kecil dari iPhone 12 mini dengan selisih 0,7 inci. Namun dari segi harga, SE 2 relatif jauh berbeda.
Ponsel iPhone 12 Mini dibanderol dari US$699 atau senilai Rp12,9 juta pada versi termurah di Indonesia. Sedangkan iPhone SE 2 dibanderol dengan harga Rp7,4 juta.
Sejak diluncurkan pada 2020 lalu, iPhone SE generasi 2 memiliki banyak peminat. Hal ini memicu Apple untuk meluncurkan kembali gawai dengan layar kecil bersamaan dengan peluncuran iPhone 12.
Berdasarkan penelitian Counterpoint, reaksi publik dari iPhone 12 mini menunjukkan ponsel dengan layar kecil telah gagal diterima oleh penggunanya.
“Ini sejalan dengan apa yang kami lihat di pasar global, di mana layar di bawah 6 inci sekarang menyumbang sekitar 10 persen dari semua smartphone yang terjual,” kata analis Counterpoint Tom Kang mengutip Trustedreviews.
Banyak yang menyarankan kepada Apple untuk tidak lagi memproduksi ponsel dengan layar kecil karena sepi pembeli.
Menurut Analis J.P Morgan, William Yang, permintaan iPhone yang lemah pada model iPhone 12 dan 12 mini menyebabkan Apple menghentikan produksi pada kuartal dua mendatang.
“Penyesuaian produksi dinilai lebih baik oleh pihak investor, dan seharusnya tidak menjadi sentimen negatif,” ujar Yang dikutip Reuters.
Namun hingga kini, Apple enggan berkomentar terkait dihentikannya produksi iPhone 12 mini.
Sumber : Cnn Indonesia
