Beranda Daerah Dampak Pandemi Covid-19, Warteg di Parung Bogor Masih Selamat

Dampak Pandemi Covid-19, Warteg di Parung Bogor Masih Selamat

PARUNG – Meskipun hampir 50 persen pemilik warteg di Jabodetabek gulung tikar karena dampak pandemi. Di Wilayah Parung, Kabupaten Bogor tidak terlalu berdampak. Hingga saat ini pedagang warteg di Parung tetap berjualan dari pantauan sepanjang jalan raya Parung Bogor warteg masih buka dengan hidangan masakan khas warteg.

Menurut salah seorang pemilik warteg di Desa Jabon, Kecamatan Parung Joko (32) mengatakan, hingga saat ini untuk di wilayah Parung tidak ada yang tutup seperti di Jakarta.

Baca Juga :  Untuk Kemenangan Jaro Ade di Pilbup 2024, Golkar Ajak Gerindra Untuk Mendukung Jagoannya

“Kalau daerah Jakarta ia banyak yang tutup semenjak ada Corona, karena selain yang beli sepi banyak pekerjaan perkantoran yang WFH. Juga, biaya sewa kontrakan pertahun naik,” kata Joko kepada wartawan, Sabtu (30/01/2021).

Joko menceritakan kakanya yang berjualan di daerah Cengkareng, Jakarta Barat kini memilih pulang kampung. Karena biaya sewa kontrakan yang terlalu tinggi.

“Biasanya 10 -15 juta pertahun, namun saat ini 20 juta pertahun. Ditambah pembelinya sepi,” ucap Joko.

Joko menuturkan tentu dampak pandemi ini memang ada, namun untuk di wilayah Parung tidak terlalu.

Baca Juga :  DPKPP Kabupaten Bogor Lakukan Assesment Penanganan Korban Bencana di Sukajaya Bogor

“Pasti ada mas, karena ekonomi sulit belum ada beberapa kebutuhan pokok yang naik,” ujarnya.

Joko menyebutkan, sebelum ada pandemi biasnya omset perhari bisa mencapai 700- 1 juta rupiah, namun sejak adanya pandemi omset berkisaran 600-500 ribu rupiah.

“Tapi kalau kontrakan gak naik kalau di Jakarta dan daerah lainnya naik sewa kontrakan mahal sehingga itu yang jadi penyebab warteg gulung tikar,” pungkasnya.

(Cep Rendra)

Artikulli paraprakHakim PN Tipikor Bandung : Anda Dikadalin Atau Malah Anda Kadalnya
Artikulli tjetërSempat Tegang, 24 Nakes di Puskesmas Kemang Berhasil Divaksinasi Sinovac