Beranda Daerah Tim IPB University Terjun Ikut Mencari Pesawat Sriwijaya SJ 182

Tim IPB University Terjun Ikut Mencari Pesawat Sriwijaya SJ 182

BOGOR-Kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ182 rute CKG-Pontianak menghentak rasa kemanusiaan kita semua di tengah pandemi COVID-19. Lokasi jatuhnya pesawat yang tidak jauh dari lokasi keberangkatan dan disinyalir di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu mendorong partisipasi banyak pihak.

IPB University dalam kapasitasnya yang terbatas juga turut berpartisipasi dengan mengirimkan utusan pencarian yang dipimpin Dr Syamsul Bahri Agus, Kepala Program di Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Dr Syamsul Bahri bekerjasama dengan masyarakat Pulau Lancang melakukan pencarian dengan menggunakan alat pendeteksi echosounder. Dengan peralatan ini, paling tidak upaya penelusuran berbagai obyek dapat dilakukan sehingga semua lokasi sebaran dari berbagai benda yang berasal dari pesawat SJ bisa dikumpulkan.

Baca Juga :  Rajut Lembaran Sejarah: Golkar Ajak Demokrat untuk Bersatu di Pesta Demokrasi Pilkada Bogor 2024

“Lokasi yang diduga titik jatuh dan sebaran puing-puing pesawat bersubstrat berlumpur dengan tingkat visibility rendah. Sehingga harus dilakukan secara teliti atau dapat memastikan obyek benda atau bukan. Tim berada di lapangan untuk bersama-sama dengan pihak lain melakukan pencarian,” ujarnya kepada wartawan.

Pada Minggu, 10 Januari 2020 pagi pukul 08.00 WIB, Tim Ilmu Kelautan IPB University berhasil mendeteksi paparan logam di dasar perairan Pulau Lancang. Lokasi tersebut berada di arah selatan lepas pantai Pulau Lancang, sejauh 8 mil dari bibir pantai pulau tersebut.

Baca Juga :  Antara Fluktuasi dan Stabilitas di Pasar Global, Perjalanan Rupiah Melemah pada Dolar AS

“Ada objek mencurigakan yang kami yakini adalah logam yang merupakan bagian besar dari Pesawat Sriwijaya. Objek tersebut terdeteksi sepanjang sekitar 1 mil di radius pendeteksian. Deteksi data logam berat tersebut dilakukan oleh alat instrumen kelautan sederhana Echo Sounder Aquamap 80 Garmin. Data-data tersebut kemudian kami berikan kepada tim pencarian Kopaska TNI AL dan juga tim Basarnas,” imbuhnya.

(Cep Rendra)

Artikulli paraprakWarga Pamijahan Selamat Setelah Sebelumnya Tertimbun Longsor
Artikulli tjetërJokowi Tunjuk Komjen Listyo Jadi Calon Kapolri ke DPR