Beranda Daerah Ditengah Pandemi Covid-19, Desa Sukamantri Jadi Sentra Tanaman Hias

Ditengah Pandemi Covid-19, Desa Sukamantri Jadi Sentra Tanaman Hias

TAMANSARI – Ditengah pandemi Covid-19, mendatangkan rezeki bagi para penjualan tanaman hias di Kecamatan Tamansari. Banyak para petani tanaman hias di Desa Sukamantri, Bupati Bogor Ade Yasin mendorong wilayah Sukamantri jadi Sentra Tanaman Hias.

Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan memelihara tanaman hias bukan hal yang mudah, diperlukan perhatian khusus.

“Saya lebih baik mengelola bunga Bank di bandingkan tanaman hiasan, karena memelihara tanaman hiasan tidak gampang, “ujar Ade Yasin saat berdialog dengan paguyuban para petani tanaman hias.

Menurut Ade Yasin, saat berdialog dengan petani rata- rata mengeluhkan persoalan modal, market, dan tempat pameran tanaman hias.

“Persoalan modal bisa lewat bantuan UMKM, tempat pameran juta akan kordinasi dengan Camat dan Kepala Desa lokasinya di mana. Termasuk, infrastruktur Jalan kita mengarahkan mengunakan anggran Satu Miliar untuk memperbaiki akses Jalan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jadwal Imsak di Hari ke-3 Bulan Ramadhan : Menilik Lebih Dalam Makna Imsak

Ia menambahkan, sentra tanaman hias yang ada di Desa Sukamatri yang di berikan pembinaan. Jangan sampai ketika bangsa pasar banyak tetapi stok tanaman hiasnya habis. Sehingga perlu didorong pengembangan kultor jaringan.

“Intinya, kita ingin Desa Sukamantri menjadi pusat tanaman hias yang ada di Kabupaten Bogor, ” tegasnya.

Sementara itu, Ketua tanaman hias Sukamantri Imannudin mengatakan, paguyuban tanaman hias di Desa Sukamantri berdiri sejak bulan April 2016, hingga kini.

Dampak Covid 19, tentunya berdampak ke peningkatan jual beli tanaman hias. Namun, untuk pengembangan usahanya tanaman hias terkendala tidak adanya sumur bor, kurangnya pendamping dan pembinaan.

Baca Juga :  Jadwal Imsak, Shalat, Buka Puasa di Hari Ke-2 Ramadhan 1445 Hijriyah

“Jumlah paguyuban tanaman hias di Desa Sukamantri ada sekitar 250 orang.
Para petani tanaman hias saat ini butuh dukungan modal, pendamping dari pemerintah,” ungkapnya.

Untuk market, para petani menjual tanaman hias ke luar Negeri, yakni Amerika dan Eropa. Sedangkan tanaman hias yang laku di pasar yakni tanaman jenis variegata, agronema, monstera dan Janda Bolong (JB).

“Kita minta di fasilitas ruang pameran sehingga bisa menjual tanaman hias karena hal tersebut guna membantu pemasaran. Biasanya konsumen datang hari sabtu dan minggu,” tukasnya.

(Fahri/Agung)

Artikulli paraprakCovid-19, Di Bogor Jumlah Pasien Sembuh Meningkat
Artikulli tjetërGesits, Motor Listrik Dengan Plat Nomor Biru Sebagai Ciri