Beranda Daerah Pemkab Bogor Jangan Cuek Terhadap Program Pusat dalam Pemulihan Alam Pasca Bencana.

Pemkab Bogor Jangan Cuek Terhadap Program Pusat dalam Pemulihan Alam Pasca Bencana.

Cibinong – Bencana alam dahsyat yang terjadi tanggal 1 Januari 2020 di Kabupaten Bogor bagian barat hingga hari ini masih menyisakan berbagai masalah terutama pemulihan alam yang hancur akibat banjir bandang dan tanah longsor dan masih berpotensi sangat rawan jika terjadi hujan deras di bukit-bukit dan pegunungan wilayah tersebut.

Ditemui di kantornya (11/5) Sekretaris Fraksi Partai Golkar Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom menyatakan bahwa pemulihan alam adalah hal yang paling utama di lokasi bencana alam, karena curah hujan yang masih tinggi bisa berakibat fatal terjadi longsor lagi karena kondisi tebingan bukit yang gundul akibat longsor awal Januari.

“Sangat disayangkan program cukup bagus dari Pemerintah Pusat untuk pemulihan tanah longsor dan banjir bandang di Bogor barat kecamatan Sukajaya ,Cigudeg ,Jasinga dan Nanggung melalui penanaman vetiver dan tanaman kayu keras yang di inisiasi BNPB yang pelaksana lapangannya dari unsur TNI -Polri dan juga masyarakat yang terkena musibah bencana alam tidak maksimal”. Ungkap Aan

Baca Juga :  Timnas Indonesia U-23 Hadapi Raksasa Uzbekistan di Panggung Piala Asia U-23 2024: Berikut Ulasannya

“Padahal dengan adanya penanaman ini bukan hanya pemulihan lahan yang terkena dampak bencana tanah longsor saja, tapi ada nilai ekonomi tambahan penanaman yang melibatkan masyarakat di berikan upah satu hari Rp. 145.000,- per orang dengan anggaran yang berasal dari APBN bisa membantu ekonomi masyarakat warga terdampak bencana alam”. Tambah politisi Partai Golkar dari Dapil V Kabupaten Bogor ini.

Sudah selayaknya PemKab Bogor mendukung program Pusat dan mengapresiasi atas kunjungan presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang sudah dua kali berkunjung ke Bogor Barat bahkan hampir tiga kali beliau berkunjung ke sana, saat pertama kali Helikopter Kenegaraan gagal mendarat dikarenakan cuaca yang cukup ekstrim.

“Seyogyanya Pemkab Bogor mengajukan perpanjangan untuk penanaman setelah tanggal 30 April 2020 habis masa kerjasama Pemkab Bogor dan BNPB, harusnya tidak sulit, toh cuma mengusulkan saja dengan modal tandatangan dan kertas apa susahnya kalau memang komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat.” Lanjut Aan

Baca Juga :  Penampilan Elegan di Tanah Suci: Kisah Gaya Menteri dan Istri dalam Perjalanan Umroh

Aan dengan tegas menyatakan bahwa Pemkab Bogor sangat gagap menghadapi bencana, baik bencana alam maupun non alam seperti Covid-19 sehingga koordinasi di lapangan jauh dari kata maksimal.

“Kami mengingatkan kepada Pemkab untuk terus menjalankan tanggung jawab sesuai aturan dan kompak bekerja serta memperbaiki koordinasi antara Bupati,Wakil Bupati dan jajaran SKPD sesuai tupoksinya, soalnya dalam pengawasan kami sepertinya Bupati kerja sendiri.” Tutup Aan.

Ketua BPD Desa Cileuksa, Oban Sobandi saat dihubungi lewat sambungan telepon (11/5) juga mengungkapkan hal senada. “Kami berharap program pemulihan alam pasca bencana dengan menanam vertiver dan kayu keras bisa dilanjutkan, alam kembali hijau dan ekonomi masyarakat terbantu, kami tidak lupa mengucapkan apresiasi kepada semua pihak yang bekerja keras membatu meringankan beban masyarakat yang terkena bencana alam”. Tutup Obat saat dikonfirmasi.

(edo)

Artikulli paraprakKarang Taruna Neglasari Gelar Buka Bersama Dan Santunan Yatim
Artikulli tjetërAde Yasin Prihatin Terhadap Pemuda Yang Memukul Petugas PSBB