Beranda Daerah Masih Banyak Masjid di Bogor Yang Melaksanakan Shalat Tarawih

Masih Banyak Masjid di Bogor Yang Melaksanakan Shalat Tarawih

Bogor-Di tengah penye­baran virus corona dan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, nyatanya ma­syarakat masih tidak mengindahkan imbauan pemerintah yang menganjur­kan untuk melakukan ibadah di rumah masing-masing.

Pada malam pertama 1441 Hijriah, di Kota Bogor masih banyak masjid dan musala yang menggelar salat Tarawih berjamaah. Berdasarkan pantauan Metropolitan, masjid yang menggelar salat Tarawih berjamaah di antaranya Masjid At-Taqwa di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Masjid di Kompleks Unitex Tajur dan Masjid Al-Munawar Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.

Namun, yang mengikuti Tarawih berjamaah ini hanya kaum pria, dan jumlah jamaahnya pun tidak banyak. ”Kami tetap melakukan social distancing dengan menjaga jarak satu meter setiap jamaah,” ujar warga Kelurahan Empang, Kecamatan Selatan, Dede (33), kepada Metropolitan, Kamis (23/4).

Saat dikonfirmasi, Camat Bogor Selatan Hidayatullah mengaku sudah melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat. Bahkan ia juga menyebarkan surat edaran dari Menteri Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait imbauan untuk beribadah di rumah.

Baca Juga :  Begini Penampakan RESES Anggota DPRD Daerah Wilayah V Masa Sidang II Tahun 2023-2024 di Kecamatan Cigudeg

”Kami sudah sosialisasikan ke yang bersangkutan, tapi pengurus DKM dan tokoh masih tetap melaksanakan Jumatan dan sekarang Tarawih. Jadi itu sudah di luar kewenangan kita untuk memberikan sanksi,” katanya kepada Metropolitan.

Hal senada juga diungkapkan Camat Bogor Timur Abdul Wahid. Ia mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di masyarakat merupakan penggambaran dari masyarakat Kota Bogor.

Ia juga tidak mau menyinggung soal masalah peribatan karena bisa memicu pertentangan pada masyarakat. ”Sekarang kan yang harus dijaga itu kondusivitas masyarakat. Kalau mereka menggelar Tarawih tapi tetap menjaga jarak, ya mau gimana lagi,” ujarnya.

Terpisah, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menegaskan bahwa sesuai arahan pemerintah dan anjuran MUI dalam meminimalisasi dampak penularan Covid-19 kepada para ulama dan umat muslim serta SKB Forkopinda, MUI, FKUB, ia memohon keikhlasannya untuk menunda beribadah di masjid sampai situasi aman.

Hal itu dilakukan karena jamaah itu bercampur antara yang muda dengan yang sepuh. Sehingga untuk meminimalisasi terjadinya penyebaran, lebih baik masyarakat ibadah di rumah. ”Insya Allah kalau kita sabar, ikhlas dan disiplin, maka kita berharap tanggal 1 Syawal 1441 H bertepatan dengan 24 Mei 2020 akan aman melaksanakan salat Ied, menyambut Hari Kemenangan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia di Usia 96

Padahal, MUI Kota Bogor sudah secara tegas mengimbau agar masyarakat tidak melakukan ibadah secara berjamaah di tempat-tempat ibadah. Sekretaris Umum MUI Kota Bogor Ade Sarmili menerangkan bahwa sejauh ini MUI hanya mengikuti protokol yang sudah dikeluarkan pemerintah, yang berpedoman pada peraturan PSBB. ”Ini bukan berarti menghilangkan esensi dalam beribadah, tapi kami kan berupaya untuk menghentikan penyebaran virus corona,” katanya.

Ade Sarmili juga menerangkan bahwa yang berbahaya adalah ketika salah satu jamaah yang menjadi carrier menyebarkan virusnya saat tengah mengikuti proses ibadah. ”Kami sih berharap warga mau mengikuti anjuran agar penyebaran ini bisa dihentikan secepatnya agar kita bisa beribadah lagi secara leluasa,” pungkasnya.

Sumber:Metropolitan

Artikulli paraprakMaraknya Kriminal, Warga Bogor Harus Waspada
Artikulli tjetërSri Mulyani:Kenapa Tidak Cetak Uang Saja Untuk Beri Bantuan Ke Masyarakat