Beranda Hukum Pramuka, Tonggak Kebangsaan Menuju Masa Depan yang Berani: Ini Kata Tokoh Intelijen...

Pramuka, Tonggak Kebangsaan Menuju Masa Depan yang Berani: Ini Kata Tokoh Intelijen Indonesia

Publikbicara.com – enderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono, seorang tokoh dalam bidang intelijen Indonesia, menegaskan bahwa Gerakan Pramuka harus terus menjadi jantung kegiatan ekstrakurikuler di seluruh negeri.

Mengapa? Karena Pramuka bukan hanya sekadar aktivitas biasa, melainkan kader-kader pemersatu bangsa yang akan membentuk masa depan Indonesia.

Dalam sebuah pidato di Taman Wiladatika, Cibubur, Hendropriyono menyoroti pentingnya Pramuka sebagai tonggak penting dalam membentuk karakter generasi muda.

Baca Juga :  Harmoni Politik : Jejak Rachmat Yasin dan Jaro Ade Menuju Pilkada Bogor 2024 Semakin Lengket

Dengan tegas, ia mempertanyakan keputusan untuk membubarkan Pramuka, menyatakan bahwa langkah tersebut tidak sejalan dengan cita-cita untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang tangguh dan berjiwa Pancasilais sejati.

Tidak hanya memberikan pernyataan, Hendropriyono juga melakukan aksi nyata dengan mengubah nama organisasi yang dipimpinnya menjadi Warga Bumiputra Indonesia (WBI).

Langkah ini menunjukkan komitmen dalam memperkuat identitas dan nilai-nilai kebangsaan di tengah gejolak yang ada.

Baca Juga :  Inohong Bogor Bersatu, Koalisi Golkar-PPP Tak Terbendung

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini menegaskan bahwa kebijakan yang melibatkan seluruh bangsa tidak bisa ditentukan oleh segelintir orang.

Indonesia, dengan jumlah penduduknya yang besar, harus mampu memiliki pemikiran dan pandangan yang beragam namun tetap terjaga dalam keutuhan dan kesatuan bangsa.

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada 25 Maret 2024 untuk mencabut status wajib Pramuka sebagai ekstrakurikuler menimbulkan gelombang protes dari berbagai kalangan.

Baca Juga :  Wow! Ormas Keagamaan Mendapatkan Jatah WIUPK dari Pemerintah: Ormas Manakah yang Dapat Peluang Jatah?

Hasil survei yang dikutip oleh Hendropriyono menunjukkan bahwa mayoritas netizen menolak kebijakan tersebut, dengan hanya sedikit yang mendukung.

Sekjen Kwarnas Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo, menyamakan situasi ini dengan perang proxy, di mana upaya untuk merusak bangsa terjadi secara tidak langsung.

Namun, ia menekankan pentingnya deteksi dini dan tindakan yang tepat dari pemerintah untuk menjaga kesatuan dan keutuhan bangsa.

Baca Juga :  Penyidikan Korupsi: Kejari Bojonegoro Tidak Kenal Lelah Selidiki Dugaan Pengadaan Mobil Siaga

Presiden Joko Widodo sendiri telah memberikan arahan kepada Kwarnas Pramuka untuk terus mendidik generasi muda dalam semangat bela negara, cinta tanah air, dan nasionalisme.

Dengan demikian, penting bagi Kemendikbud untuk merevisi kebijakannya dan memastikan Pramuka tetap menjadi bagian integral dari pembangunan karakter bangsa.

Artikulli paraprakHarmoni Politik : Jejak Rachmat Yasin dan Jaro Ade Menuju Pilkada Bogor 2024 Semakin Lengket
Artikulli tjetërUU KIA: Kesejahteraan Ibu dan Anak Menjadi Terobosan, Ibu Hamil Bisa Cuti Setengah Tahun