Publikbicara.com – Dalam High Level Meeting (HLM) Kabupaten Inflasi 2024 yang diselenggarakan beberapa hari lalu.
Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu menyampaikan ahwa ada enam langkah strategi yang harus dilakukan untuk tekanan inflasi.
“Setidaknya ada enam langkah yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor melalui TPID,” kata Pj Bupati seperti dikutip dari berbagai sumber. Kamis, (25/07/2024).
Asama Tosepu mengungkal langkah yang dilakukan antara lain dengan melakukan pengecekan ketersediaan stok pangan.
Selain itu, peninjauan ke pasar atau distributor serta pemeliharaan pasar murah bagi masyarakat Bogor.
“Serta gerakan penanaman, dan pemanfaatan BTT dalam APBD.” kata Asmawa Tosepu,
Di sisi lain, dalam upaya membantu pemerintah dalam tenanan inflasi, berikut point-point penyebab inflasi yang mungkin bermanfaat untuk informasi bagi warga Bogor.
Permintaan yang Meningkat:
Ya, inflasi dapat terjadi ketika permintaan barang dan jasa melebihi kapasitas produksi.
Ketika lebih banyak orang ingin membeli produk daripada yang tersedia, harga cenderung naik.
Biaya Produksi yang Naik:
Kenaikan biaya produksi, seperti upah pekerja atau harga bahan baku.
Dapat menyebabkan perusahaan menaikkan harga untuk mempertahankan margin keuntungan.
Kebijakan Moneter:
Peningkatan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian sering kali menyebabkan inflasi.
Jika bank sentral mencetak uang lebih banyak daripada pertumbuhan ekonomi yang sebenarnya. Maka nilai mata uang bisa menurun.
Rkspektasi Inflasi:
Jika masyarakat mengharapkan harga akan naik di masa depan.
Mereka mungkin akan membeli barang lebih cepat, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik.
Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi Ringan: Kenaikan harga yang terjadi dalam kisaran 1-3% per tahun. Inflasi jenis ini dianggap sehat dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Inflasi Sedang: Kenaikan harga yang terjadi dalam kisaran 3-10% per tahun. Inflasi jenis ini dapat merugikan daya beli masyarakat, tetapi masih bisa dikendalikan dengan kebijakan moneter yang tepat.
Inflasi Tinggi: Kenaikan harga yang terjadi dalam kisaran di atas 10% per tahun. Inflasi jenis ini dapat merusak perekonomian dan menurunkan nilai mata uang dengan signifikan.
Hiperinflasi: Inflasi yang terjadi pada tingkat yang sangat tinggi, sering kali lebih dari 50% per bulan.
Hiperinflasi dapat menghancurkan ekonomi suatu negara, membuat mata uang hampir tidak bernilai.
Dampak Inflasi:
Penurunan Daya Beli: Dengan kenaikan harga, nilai uang akan menurun, sehingga daya beli masyarakat berkurang.
Ketidakpastian Ekonomi: Inflasi yang tidak stabil dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi, yang dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Redistribusi Pendapatan: Inflasi dapat menyebabkan redistribusi pendapatan dari penabung dan penerima pendapatan tetap kepada peminjam dan pelaku bisnis.
Kenaikan Suku Bunga: Bank sentral biasanya menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, yang dapat meningkatkan biaya pinjaman dan mengurangi investasi.
Cara Mengatasi InflasiKebijakan Moneter: Bank sentral dapat menaikkan suku bunga untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dan menekan permintaan.
Kebijakan Fiskal: Pemerintah dapat mengurangi pengeluaran atau menaikkan pajak untuk mengurangi permintaan agregat.
Kontrol Harga: Pemerintah dapat menerapkan kontrol harga untuk membatasi kenaikan harga barang dan jasa. Namun, cara ini sering kali tidak efektif dalam jangka panjang.
Peningkatan Produksi: Meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi dapat membantu mengurangi tekanan inflasi dengan menambah pasokan barang dan jasa.
Kesimpulan
Inflasi adalah fenomena ekonomi yang kompleks dengan berbagai penyebab dan dampak.
Meskipun inflasi ringan dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi, inflasi yang tidak terkendali dapat merusak stabilitas ekonomi.
Oleh karena itu, pengelolaan inflasi melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekonomi.