Beranda Daerah Tradisi Membara: Salat Idulfitri Lebih Awal Jemaah Aolia, Panggang III

Tradisi Membara: Salat Idulfitri Lebih Awal Jemaah Aolia, Panggang III

Publikbicara.com – Di tengah gemerlapnya pagi yang masih berembun, Padukuhan Panggang III di Kalurahan Giricahyo, Panggang, Gunungkidul menjadi saksi bisu akan sebuah tradisi yang menggelora yakni Salat Idulfitri yang digelar lebih awal oleh Jemaah Aolia.

Pada Jumat (5/4/2024) pagi, langit masih menyimpan rahasia ketika jamaah Aolia bersujud dalam kesederhanaan di Masjid Aolia.

Memotret detik-detik keheningan yang penuh makna, video Salat Idulfitri mereka menjadi magnet perbincangan di jagad media sosial.

Baca Juga :  Raker Harian DPD KNPI Kabupaten Bogor: Persaudaraan, Evaluasi, dan Berbagi Kasih!

Dibawah bayang-bayang lebatnya imam Masjid Aolia, sosok bijaksana berusia 82 tahun yang akrab disapa Mbah Benu, seruan untuk persatuan dan persaudaraan bergema.

Tak hanya di Padukuhan Panggang III, tetapi jemaah Aolia dari pelosok Nusantara hingga mancanegara seperti Malaysia, Inggris, dan India merayakan Idulfitri pada hari yang sama.

Namun, yang membuatnya berbeda adalah alasan di balik keputusan mereka untuk melaksanakan Salat Id lebih awal, perhitungan bulan puasa yang berbeda dengan pemerintah.

Baca Juga :  Berani Korupsi Bansos? Ini Hukuman Berat untuk Koruptor Dana Bansos

Mengikuti hitungan yang diterima, tanggal 30 Syaban jatuh pada Rabu (6/3/2024), dan dengan keyakinan yang teguh, Salat Idulfitri pun diselenggarakan dengan khidmat.

Tidak hanya menjadi momen ibadah semata, tetapi Salat Id di Masjid Aolia menjadi panggung kebersamaan di dua lokasi berbeda, baik di rumah Mbah Benu maupun di Masjid Aolia yang hanya berjarak sekitar 50 meter.

Dimulai tepat pukul 07.00 WIB, dan usai dalam setengah jam berikutnya, Salat Id itu sendiri menjadi bukti nyata tentang kebersamaan, dengan pengamanan yang ketat dari Banser, Polri, dan TNI sebagai penjaga keamanan.

Baca Juga :  Bansos : Dasar Hukum, Tujuan dan Manfaat yang Diharapkan

Dengan langkah yang teguh, jemaah Aolia membuktikan bahwa di atas perbedaan hitungan, ada semangat kebersamaan yang lebih besar, yang terukir dalam setiap sujud dan rukun iman mereka.

Artikulli paraprakRaker Harian DPD KNPI Kabupaten Bogor: Persaudaraan, Evaluasi, dan Berbagi Kasih!
Artikulli tjetërMudik Gratis Polresta Bogor Kota: Mengembara dengan Sentuhan Kemanusiaan