Beranda Daerah Mengusir Pasukan Mongol dari Tanah Jawa : Berikut Kisah Kecerdikan Raden Wijaya

Mengusir Pasukan Mongol dari Tanah Jawa : Berikut Kisah Kecerdikan Raden Wijaya

Publikbicara.com – Kerajaan Kediri, dikenal sebagai benteng yang kokoh, tak terbayangkan bisa runtuh oleh aliansi tak terduga: pasukan Mongol, dipimpin oleh kecerdasan strategis Raden Wijaya, dan Arya Wiraraja dari Madura.

Namun, kisah ini tak hanya tentang penaklukan, melainkan juga tentang kecerdikan dalam mengusir penjajah dari tanah Jawa.

Setelah keberhasilan mereka menggempur Kediri, pasukan Mongol mengadakan pesta besar untuk merayakan kemenangan bersama Raden Wijaya dan Arya Wiraraja.

Namun, dalam kecerdikannya, Raden Wijaya punya rencana lain. Dia dan pasukannya secara tiba-tiba meninggalkan pesta itu, menuju Desa Tarik.

Baca Juga :  Kuliner Ramadan: Tradisi dan Makanan Istimewa di Belahan Dunia Ketiak Ramadhan

Kembali ke Tarik bukanlah tanda menyerah, melainkan sebuah langkah cerdas dalam rencana mereka.

Raden Wijaya secara licik mengatur penyerahan diri kepada Mongol, namun dengan rencana jahat yang tersimpan rapat.

Sejarah mencatat bahwa ketika Mongol mengawal Raden Wijaya kembali ke Majapahit, sang pahlawan membalas penghinaan dengan membunuh ratusan prajurit Mongol.

Tindakan ini hanya langkah awal dalam serangkaian strategi untuk mengusir penjajah dari tanah Jawa.

Dengan bantuan panglima perangnya, Sora dan Ranggalawe, Raden Wijaya berhasil merencanakan serangan balasan yang menghancurkan di markas utama pasukan Mongol.

Baca Juga :  Mengenal Tradisi di Bulan Ramadan : Ngabuburit Siapa Tidak Kenal

Dalam keadaan mabuk kemenangan, pasukan Mongol tak menyadari ancaman hingga terlambat.

Di tengah kekacauan, pasukan Jawa-Madura mengejar musuh ke dalam pelarian, memastikan tidak ada yang selamat.

Raden Wijaya, dengan segala kelicikannya, mengacaukan langkah musuh dan menyusun strategi untuk menghancurkan mereka satu per satu.

Akibatnya, pasukan Mongol bukan hanya kehilangan nyawa, tapi juga rampasan perang yang mereka peroleh dari Kediri.

Baca Juga :  Di Tengah Puasa, Babinsa Desa Curug Kecamatan Jasinga Bogor Dampingi Pembagian Sertifikat PTSL Tahap 4

Kekalahan ini menjadi pelajaran bagi mereka, bahwa kecerdikan dan keberanian bangsa Jawa tidak boleh dianggap remeh.

Artikulli paraprakKuliner Ramadan: Tradisi dan Makanan Istimewa di Belahan Dunia Ketiak Ramadhan
Artikulli tjetërKoramil 0621-24 Jasinga : Babinsa Desa Bagoang, Koptu Muntiyono Lakukan Komsos