Publikbicara.com- Rekaman video yang memperlihatkan sejumlah warga menggeruduk tempat pembuangan sampah sementara (TPS) Sarimadu, Sarijadi, Kota Bandung viral di media sosial. Mereka terlihat mengeluhkan kondisi TPS yang dipenuhi oleh tumpukan sampah hingga menggunung.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/9/2023) malam. Mayoritas warga yang menggeruduk TPS yaitu kalangan ibu-ibu. Sejumlah warga terlihat tengah berdiskusi dan menunjuk-nunjuk lokasi TPS.
Saat dikonfirmasi pengawas TPS Sarimadu dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dwi mengatakan sampah di TPS tidak terangkut ke TPA Sarimukti karena masih diberlakukan pembatasan pembuangan sampah. Selain itu kondisi TPA Sarimukti yang masih terbakar.
“Efeknya sampah di sini tidak terangkut. Keinginan warga ditutup total dulu biar tidak sampai ke jalan,” ucap dia, Kamis (14/9/2023)
Sejak dua pekan lalu, ia mengatakan pengangkutan sampah dibatasi dan diatur. Namun, TPS Sarimadu tidak ditutup total karena masyarakat masih ada yang membuang sampah.
“Cuma pengangkutan terhambat jadi di disininya tumpah,” kata dia.
Dalam kondisi normal, ia mengatakan sampah di TPS Sarimadu diangkut oleh lima rit. Namun, saat ini hanya diangkut satu rit dua hari sekali.
“Kita sebetulnya sudah mengusahakan, menyampaikan ke kantor terus menjelaskan tapi gak semua warga bisa mengerti,” kata dia.
Lurah Sarijadi Evi membantah aksi warga menggeruduk TPS Sarimadu merupakan bentuk aksi demo. Namun, ia mengatakan warga tengah membatasi agar masyarakat umum tidak membuang sampah ke TPS tersebut.
“Berdasarkan koordinasi dengan warga masyarakat di wilayah RW 06 dan ibu-ibu ternyata bukan demo tapi ibu-ibu menghalau dulu agar orang tidak membuang sampah ke TPS sebelum ini dibuang dulu ke TPA,” kata dia.
Ia mengatakan masyarakat menginginkan tidak ada warga dari luar Sarijadi yang membuang sampah ke TPS Sarimadu. Namun, banyak sampah yang dibuang tidak hanya dari Sarijadi tapi dari Cimahi dan lainnya.
“Warga di sini keberatan terus sampah di ujung sudah lama belum diangkut,” kata dia.
Editor : Camel
