Publikbicara.com – Pascapatahnya tiang penopang jembatan Leuwiranji, Pemkab Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) instruksikan agar perbaikan segera dirampungkan.
Pasalnya kondisi jembatan saat ini sudah tidak boleh dilewati truk tambang dengan tonase berlebihan. Dan hanya dilewati mobil pribadi dan roda dua (motor).
“Kemarin kami sempat rapat bersama DPUPR dan mengenai Leuwiranji ternyata ada biaya perawatan, dan perlu dipelihara dulu serta ditutup,” ungkap Bupati Bogor Iwan Setiawan Kamis (14/9).
Bahkan ia menambahkan mengenai konstruksinya harus dikuatkan. Penyebabnya karena akibat tonase berlebihan.
“Itu kan akibat tonase yang berlebihan coba diketatkan Dishub dan PUPR harus sama-sama, untuk tim angkutan juga perlu mengikuti aturan,” tegasnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (DPUPR) Kabupaten Bogor Soebiantoro mengungkapkan, bahwa ada pemeliharaan dulu dengan jangka pendek.
“Nanti ada jangka panjang kami akan diajukan ke dewan dengan anggaran sekitar Rp 60-70 juta tahun depan,” jelasnya.
Hal ini untuk menaikan tonase karena akses tersebut menjadi urat nadi warga, dan setiap harinya dilewati masyarakat sekitar.
“Kita batasi dulu, dan perbaikan tiga Minggu, tapi kendaraan besar belum lewat karena tak kuat takut khawatir tambah parah,” cetusnya.
Menurut dia kedepan akan disiapkan anggaran dulu semoga dewan bisa diakomodir dan DED sudah siap.
“Saya ingin konstruksinya seperti jembatan Gerendong di Rumpin,” katanya.
Editor : Dzikri