Publikbicra.com – Sebanyak 1.500 anggota Suku Baduy dikabarkan melaksanakan perjalanan tahunan mereka.
Di mana, Suku Baduy turun dari pegunungan yang menjadi permukiman mereka untuk menggelar ritual Seba.
Pada Jumat 17 Mei 2024 kemarin, mereka berjalan kaki dari Desa Kanekes di Kecamatan Leuwidamar menuju pusat pemerintahan Kabupaten Lebak.
Sebagai informasi Ritual Seba, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, merupakan salah satu tradisi paling penting bagi masyarakat Baduy.
Mereka membawa hasil panen yang melimpah sebagai simbol rasa syukur dan penghormatan kepada pemerintah daerah setempat.
Hasil panen ini diserahkan dalam upacara adat yang khidmat di pusat pemerintahan Kabupaten Lebak.
Perjalanan ini bukan hanya tentang membawa hasil panen, tetapi juga tentang menjaga tradisi dan mempererat hubungan antara masyarakat Baduy dan pemerintah.
Di sepanjang perjalanan, tampak keunikan pakaian tradisional Baduy yang sederhana namun penuh makna, menarik perhatian warga sekitar dan wisatawan.
Ritual Seba kini telah menjadi daya tarik wisata internasional.
Setiap tahun, ratusan wisatawan mancanegara datang untuk menyaksikan peristiwa budaya ini.
Mereka terpikat oleh keaslian dan kesederhanaan masyarakat Baduy yang tetap teguh mempertahankan tradisi di tengah modernisasi.
Ritual Seba adalah bagian penting dari sebuah identitas, melalui Seba, merka menunjukkan rasa syukur atas hasil panen dan memperkuat hubungan dengan pemerintah.
Dan ini adalah momen di mana mereka bisa berbagi kebahagiaan dan kesederhanaan hidup kami dengan dunia luar.
Perjalanan panjang ini memakan waktu berjam-jam, namun semangat masyarakat Baduy tidak pernah surut.
Mereka berjalan bersama dengan tekad kuat, menyeberangi sungai, mendaki bukit, dan melewati hutan.
Meskipun menantang, perjalanan Suku Baduy ini selalu diikuti dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan.
Dengan ritual Seba ini, masyarakat Baduy sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa tradisi dan modernisasi dapat berjalan berdampingan.
Mereka mengajarkan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan lingkungan, di tengah arus perubahan zaman.