Jakarta.Publikbicara.Com – Demontrasi yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) belakang ini, menjadi buah bibir dikalangan masyarakat, entah yang pro maupun kontra terhadap aksi tersebut.
Pasalnya, pada aksi tersebut terjadi beberapa insiden yang diantaranya membuat salah satu orang yang kerap muncul di media sosial babak belur kena bogeman peserta aksi demo tersebut, hingga dosen Universitas Indonesian (UI) yaitu Ade Armando harus dilarikan kerumah sakit.
Yang secara tidak langsung insiden tersebut menjadi perhatian salah satu pakar Fakultas Kedokteran dari Universitas Indonesian (FK UI) yakni, Prof Dokter (Dr) Ari Fahrial Syam yang mengingatkan bahwa demontrasi saat berpuasa beresiko besar terhadap dehidrasi, yang mana saat dehidrasi meningkat seseorang bisa jadi lebih mudah tersulut emosi.
“Selain emosi tidak terkendali dan sulit berpikir jernih, mereka cenderung menjadi lebih agresif,” ujar Prof Ari dalam keterangan yang dilansir dari detik.com. Selasa (12/4/2022).
Lanjut dia (Prof Ari.red), ketika siapapun melakukan unjuk rasa, kebutuhan cairan tubuh akan meningkat lantaran saat para pengunjuk terpapar panas ketika berjalan kaki, disitu tubuh berkeringat terlebih ketika pengunjuk rasa dalam keadaan puasa tentu dehidrasi akan terjadi sehingga membawa dampak komplikasi orang yang mengalaminya.
“Selain lebih sensitive, emosi saat dehidrasi mudah tidak terkendali, dan selain itu untuk berpikir jernih susah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, apabila kondisi dehidrasi bertambah berat itu bisa berakibat fatal sampai pingsan, bahkan bisa menyebabkan kematian.(***)