Bogor-Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor rupanya belum juga mereda bahkan menyentuh lebih dari 500 kasus positif. Dari jumlah itu, warga Kota Bogor dengan golongan usia produktif justru paling rentan terpapar Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan data yang cukup mengejutkan. Berdasarkan hasil pendataan per Agustus ini, masyarakat dengan rentang usia 19 sampai 44 tahun, justru menjadi golongan yang jumlah kasus positif-nya tertinggi dibanding golongan usia lainnya
Pasien positif Covid-19 dengan rentang usia 19-44 tahun berjumlah 129 orang, atau setara 41,9 persen. Sedangkan untuk warga Kota Bogor dengan rentang usia 45 hingga 59 tahun atau usia lanjut, berjumlah 101 orang atau setara 33,6 persen.
“Ini menandakan kalau masyarakat dengan rentan umur produktif paling banyak terpapar di Kota Bogor,” kata Dedie.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh perusahaan yang ada di Kota Bogor untuk memperbaiki banyak hal, salah satunya sistem sirkulasi udara di tempat bekerja. Sebab berdasarkan hasil evaluasi, virus Covid-19 mudah menyebar di ruangan yang memiliki sirkulasi udara terpusat.
“Ini masih menjadi perhatian kami. Jadi kami akan sisir perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bogor agar merubah sistem sirkulasi udaranya,” ungkap Dedie.
Selain itu, Dedie mengaku akan kembali mendorong diberlakukannya pembatasan pegawai yang bekerja. Saat ini pemkot sendiri sudah membatasi hanya 50 persen pegawai yang ada di kantor.
“Jadi harus dibatasi lagi jumlah pegawainya. Kalau kami di Pemkot Bogor sudah membatasi 50 persen, nah kami harap perusahaan di Kota Bogor bisa mengadaptasi itu,”pungkasnya.
Sumber:Metropolitan