Publikbicara.com – Proyek ambisius dengan peletakan batu pertama oleh Uni Emirat Arab (UEA) baru saja memulai.
Proyek tersebut merupakan pusat Internasional untuk Penelitian Mangrove Mohamed bin Zayed-Joko Widodo (MBZ-Jokowi)’ di Bali.
Kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat upaya global dalam pengembangan mangrove, yang dianggap sebagai solusi kunci untuk menghadapi perubahan iklim dan melindungi ekosistem pesisir.
Ya, pusat Penelitian Mangrove MBZ-Jokowi ini mencerminkan komitmen UEA dalam menjaga kelestarian lingkungan global dan menunjukkan hubungan strategis yang kuat dengan Indonesia.
Proyek ini menyoroti kerja sama erat kedua negara dalam pembangunan berkelanjutan dan usaha bersama menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei, menekankan pentingnya proyek ini dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang penelitian lingkungan.
Menurutnya, proyek ini adalah langkah konkret dalam upaya UEA menghadapi perubahan iklim, yang sejalan dengan tujuan Konferensi COP28 untuk memperkuat upaya global dalam perlindungan lingkungan.
Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA, Dr. Amna bint Abdullah Al Dahhak, menambahkan bahwa UEA, di bawah kepemimpinan Presiden Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam menemukan solusi praktis bagi perlindungan lingkungan.
Dia menekankan pentingnya hutan mangrove sebagai penyimpanan karbon alami yang mendukung teknologi pengurangan emisi.
UEA dan Indonesia berencana menyebarluaskan penanaman mangrove secara global, dengan UEA berkomitmen menanam 100 juta pohon mangrove pada tahun 2030.
Indonesia sendiri dikenal memiliki hutan mangrove terbesar dan paling beragam di dunia. Penurunan hutan mangrove global yang signifikan mengkhawatirkan, karena mengakibatkan risiko banjir dan badai yang lebih besar serta mengancam masyarakat pesisir.
Melalui Pusat Penelitian Mangrove MBZ-Jokowi, UEA berharap dapat mencari solusi untuk menghentikan kerusakan lingkungan ini dan mengembangkan kembali hutan mangrove di dunia.
Lembaga ini juga mendukung inisiatif global seperti Mangrove Alliance for Climate dan Mangrove Development Initiative yang berkolaborasi dengan Global Mangrove Alliance dan PBB.
Dengan demikian, pusat penelitian ini tidak hanya menandai langkah besar dalam hubungan UEA-Indonesia, tetapi juga memperkuat peran kedua negara dalam memimpin upaya global menuju kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.