Publikbicara.com – Usai meninggalnya Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam kecelakaan helikopter yang tragis di dekat Jolfa menimbulkan banyak spektakulaai.
Ya, kecelakaan helikopter Presiden Iran di sebuah kota di perbatasan Azerbaijan, sekitar 600 kilometer (375 mil) barat laut Teheran makin ramai.
Meskipun pemerintah Iran menyatakan kecelakaan ini terjadi karena faktor cuaca, banyak spekulasi yang beredar bahwa Raisi sebenarnya dibunuh.
Kecurigaan ini semakin diperkuat dengan dugaan keterlibatan Israel dalam insiden tersebut.
Raisi dikenal sebagai sosok yang tegas terhadap Israel.
Baru-baru ini, di bawah komandonya, militer Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel, meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut.
Salah satu pihak yang mempertimbangkan kemungkinan Raisi dibunuh adalah mantan anggota Parlemen Eropa, Nick Griffin.
Dalam wawancaranya dengan media India, Mint, Griffin tidak menutup kemungkinan bahwa Mossad, badan intelijen Israel, terlibat dalam insiden ini.
“Ketegangan antara Gaza, Hizbullah, Iran, dan Israel memberikan alasan bagi Mossad untuk terlibat. Ini tidak mengherankan,” ujar Griffin pada Selasa (21/5/2024).
Di media sosial, Griffin mengungkapkan bahwa Raisi baru saja meresmikan pembangkit listrik tenaga air Qiz Qalasi bersama rekan dari Azerbaijan.
Meningkatnya hubungan baik antara Iran dan Azerbaijan dianggap dapat membantu meredakan ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia, yang berpotensi merugikan kepentingan Israel.