Beranda Daerah Susah Sinyal, Di Leuwisadeng Hanya Bisa Nonton TVRI Doang..

Susah Sinyal, Di Leuwisadeng Hanya Bisa Nonton TVRI Doang..

LEUWISADENG – Masyarakat Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, yang ingin menonton televisi dipastikan harus memasang antena parabola atau berlangganan dengan provider TV.  

Sebab, sudah puluhan tahun di wilayahnya tidak ada sinyal jaringan televisi.

Hal itu membuat masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah kewalahan untuk dapat menikmati siaran televisi.

“Mana dapat di sini kalau nggak pakai parabola. Paling cuma TVRI lah yang dapat,” ujar Ina  warga Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng.

Ia mengherankan kenapa di Desa Sadeng sinyal televisi tak dapat diraih tanpa memasang parabola. 

Baca Juga :  Koramil 0621-24/Jasinga Berjaga di Garda Depan Pasca Lebaran: Membantu Masyarakat Hadapi Arus Balik dan Musim Liburan

“Iya, aneh memang. Tapi memang dari dulu. Kalau dipikir-pikir televisi itu kan gunanya untuk mencerdaskan masyarakat. Nah, bagaimana kita mau cerdas kalau nonton tivi aja nggak bisa, harus numpang tempat tetangga dulu,” ujarnya.

Senada, warga Sadeng,  Fahri. Ia menilai pemerintah Kabupaten Bogor acuh terhadap hal itu. 

Menurutnya, jika keadaan diatasi sejak dulu, masyarakat Desa Sadeng tak harus mengeluarkan biaya lebih hanya untuk menonton TV.

Baca Juga :  Kontroversi di Laga Timnas Indonesia U-23 vs Qatar U-23: Ivar Jenner Sorot Nasrullo Kabirov

“Kalau beli TV, harus dengan antena parabola. Kalau ga pake parabola, hanya bisa nonton TVRI saja, sedangkan TV Swasta lainya tidak bisa,” ungkapnya.

Sedangkan untuk membeli antena parabola  bisa mencapai Rp 700 Ribu. Belum, beli TV nya. Sulitnya mencari sinyal siaran TV bukan hanya di Desa Sadeng saja, tetapi di Desa Babakan Sadeng mengalami hal yang sama.

“Bagi masyarakat kecil, bisa membeli tv saja sudah alhamdulilah. Ini harus dengan antena parabolanya  kan repot,” tukasnya. (Tama).

Artikulli paraprakHotman Paris Cerita Gimana Rasanya Jadi Orang Kaya
Artikulli tjetërJalan Dialihkan Ke Ciampea Selama Jembatan Gerendong Masih Rusak