Beranda Ekonomi Mencegah Microsleep di Perjalanan Mudik: Strategi Istirahat untuk Perjalanan yang Aman

Mencegah Microsleep di Perjalanan Mudik: Strategi Istirahat untuk Perjalanan yang Aman

Publikbicara.com – Menyusuri jalan pulang saat Lebaran, tumpukan risiko mengintai setiap pengemudi—salah satunya adalah terjebak dalam genggaman microsleep.

Fenomena ini mengacu pada momen singkat ketika seseorang, lelah dan mengantuk, kehilangan kesadaran dan terlelap beberapa detik saja, yang cukup untuk membawa bahaya besar saat di belakang kemudi.

Untuk mengatasi tantangan ini, Jusri Pulubuhu, pendiri sekaligus Direktur Pelatihan Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), menyarankan agar para pengemudi mengambil waktu istirahat secara teratur.

Baca Juga :  Mengenal Sejarah Pencipta Kalender 7 Hari yang Sering Kita Gunakan

“Menghentikan perjalanan setiap 2-3 jam sangat krusial untuk memulihkan energi. Di jalan tol, di mana konsentrasi diperlukan untuk mengendalikan laju kendaraan yang cepat, kelelahan bisa datang lebih cepat,” ungkap Jusri, dilansir dari Kompas.com.

Selain berhenti sejenak, mengambil power nap selama 20-30 menit pada setiap jeda istirahat dapat membantu menghindari dampak buruk tidur yang terlalu lama.

Menurut Jusri, tidur berlebihan saat istirahat justru dapat menyebabkan gangguan pada kualitas tidur yang berakibat pada penurunan konsentrasi.

Baca Juga :  Pandangan Baru Mendikbud: Konon Aturan Baru Terkait Seragam Sekolah 2024 Membangun Identitas Bersama

“Tidur berjam-jam dapat membuat seseorang lebih mudah mengantuk saat melanjutkan perjalanan. Hal ini disebabkan oleh mood yang tidak stabil,” tambahnya.

Jusri juga menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang baik, termasuk mengetahui kapan harus berhenti di rest area dan beristirahat, untuk memastikan bahwa durasi mengemudi dalam sehari tidak melebihi 10 jam.

Sony Susmana, Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menggarisbawahi pentingnya manajemen istirahat dalam mencegah microsleep.

Baca Juga :  Kesal Dengan Iklan di Browser HP Anda? Ini Tips Menyingkirkan Iklan di Layar HP

“Memasukkan jeda istirahat 30 menit setelah berkendara selama 3 jam jauh lebih efektif daripada tidur panjang sebelum bepergian,” jelas Sony.

Menurutnya, istirahat sebentar di perjalanan sangat krusial untuk menjaga konsentrasi serta respons tubuh agar tetap rileks sampai tujuan.

Dengan mengadopsi strategi istirahat yang tepat dan mengelola energi dengan bijak, pengemudi dapat menikmati perjalanan mudik yang aman dan menyenangkan tanpa khawatir akan terjaga oleh microsleep.

Artikulli paraprakMengenal Sejarah Pencipta Kalender 7 Hari yang Sering Kita Gunakan
Artikulli tjetërPrajogo Pangestu: Kisah Inspiratif Penguasa Industri dari Kalimantan yang Mendukung IKN