Beranda Ekonomi Mengenal Sejarah Pencipta Kalender 7 Hari yang Sering Kita Gunakan

Mengenal Sejarah Pencipta Kalender 7 Hari yang Sering Kita Gunakan

Publikbicara.com- Dari senin hingga minggu, kita menapaki perjalanan seminggu yang penuh dengan misteri dan kebiasaan yang tak terhindarkan.

Tapi pernahkah terlintas dalam pikiran kita, siapa sebenarnya yang membuat keputusan bahwa seminggu terdiri dari tujuh hari, bukan sepuluh atau mungkin lebih?

Mengapa 7 Hari?

Saat kita merenungkan tentang waktu, kita dipandu oleh gerak langit, bulan, dan matahari yang terus berubah.

Mereka menjadi petunjuk bagi kita untuk menentukan waktu dalam skala yang lebih besar, seperti tahun, bulan, dan tentu saja, hari.

Baca Juga :  Pandangan Baru Mendikbud: Konon Aturan Baru Terkait Seragam Sekolah 2024 Membangun Identitas Bersama

Mengembara ke Zaman Babilonia

Dalam petualangan melintasi waktu, kita menemui peradaban Babilonia, yang dengan kecerdasannya dalam mengamati langit, memberikan kontribusi penting dalam membentuk konsep tujuh hari dalam seminggu.

Dalam kehidupan mereka di tanah yang kini menjadi Irak modern, Babilonia memecah bulan lunar mereka menjadi tujuh bagian, dengan setiap bagian memiliki kekhasan keagamaan yang tersendiri.

Baca Juga :  Kesal Dengan Iklan di Browser HP Anda? Ini Tips Menyingkirkan Iklan di Layar HP

Tidak hanya Babilonia.

Meskipun Babilonia memberikan sumbangsih yang signifikan dalam pembentukan konsep ini, peradaban lain seperti Mesir dan Romawi juga memiliki pandangan unik mereka tentang bagaimana menata waktu.

Misalnya, Mesir memperkenalkan kalender 10 hari dalam seminggu, sementara Romawi lebih cenderung pada kalender 8 hari.

Penyebaran dan Penerimaan

Seperti pola yang dilipatgandakan oleh angka Fibonacci, konsep tujuh hari dalam seminggu merambat dan tersebar luas dari Babilonia ke peradaban-peradaban lainnya.

Baca Juga :  Menyingkap Misteri Saldo Minimum di Bank : Segini Saldo Minimum di Rekening Bank BCA, BRI, BNI, dan Mandiri.

Dari Yahudi yang mengadopsinya setelah menjadi tawanan Babilonia, hingga ke Persia, Yunani, dan kemudian menyusup ke India melalui ekspansi kebudayaan Yunani yang dipimpin oleh Alexander Agung.

Legacy yang Tak Tertandingi

Pada titik tertentu, konsep ini menjadi begitu melekat dalam budaya manusia sehingga upaya-upaya untuk mengubahnya pada abad ke-20 terbukti sulit diwujudkan.

Bahkan Kaisar Konstantinus sendiri, pada tahun 321 Masehi, menegaskan hari Minggu sebagai hari libur umum dalam minggu resmi Romawi.

Maka, seminggu kita terdiri dari tujuh hari, bukan karena kebetulan semata, tetapi karena perjalanan panjang dan warisan budaya yang mengikatnya dengan erat dalam alur sejarah kita.

Artikulli paraprakPandangan Baru Mendikbud: Konon Aturan Baru Terkait Seragam Sekolah 2024 Membangun Identitas Bersama
Artikulli tjetërMencegah Microsleep di Perjalanan Mudik: Strategi Istirahat untuk Perjalanan yang Aman