Beranda Daerah Menakjubkan, Usia Lanjut Bukan Penghalang untuk Menikmati Santan dalam Gulai dan Tongseng!

Menakjubkan, Usia Lanjut Bukan Penghalang untuk Menikmati Santan dalam Gulai dan Tongseng!

Publikbicara.com – Pada usia lanjut, kekhawatiran akan berbagai penyakit degeneratif seperti kolesterol tinggi, diabetes, dan masalah jantung sering menghantui.

Namun, dalam memilih makanan, pertimbangan harus tetap hati-hati agar tidak mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, atau lemak berlebihan.

Namun, apakah memakan hidangan kaya santan seperti gulai atau tongseng masih diperbolehkan? Jawabannya mengejutkan!

Baca Juga :  Babinsa Desa Curug Dampingi Pembinaan Aparatur : Tingkatkan Pelayanan dan Kesadaran Pajak

Profesor Dr. Zubairi Djoerban, seorang ahli kesehatan terkemuka dari Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, seorang ahli onkologi dan spesialis penyakit dalam, pada usia 70 tahunnya, masih menikmati hidangan tongseng dengan lahapnya.

Mengutip perkataannya, banyak yang heran, “Profesor, usianya sudah 77 tahun, tapi sering saya lihat beliau menikmati tongseng. Bolehkah itu?” Menurut Prof. Zubairi, keseimbangan nutrisi tetap penting, termasuk asupan protein, karbohidrat, serta buah dan sayuran.

Protein bisa diperoleh dari berbagai sumber, termasuk susu, daging, dan telur. Namun, dalam memilih daging, penting untuk memastikan bahwa daging tersebut matang sempurna untuk mencegah risiko masalah pencernaan.

Baca Juga :  Babinsa Desa Curug Dampingi Pembinaan Aparatur : Tingkatkan Pelayanan dan Kesadaran Pajak

“Jadi, bolehlah memilih daging apa pun, asalkan matang sempurna. Bagi yang giginya mungkin sudah tidak sekuat dulu, kambing bisa menjadi pilihan yang baik. Namun, pastikan daging tersebut matang dan empuk,” ujarnya.

Namun, ada yang lebih penting daripada sekadar memilih jenis makanan, yaitu memantau kesehatan secara berkala.

Prof. Zubairi menegaskan pentingnya untuk memantau kadar kolesterol dan gula darah secara teratur. Jika kadar kolesterol tinggi, penanganan medis perlu dilakukan. Konsumsi daging dengan kandungan lemak rendah bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.

Baca Juga :  Muhammadiyah Channel: Ketua Umum PP Muhammadiyah Ungkap Alasan Idul Fitri yang Lebih Awal

Menghadapi momen Lebaran, di mana hidangan bersantan melimpah, Prof. Zubairi menyarankan untuk tetap bijak dalam mengatur porsi makan. “Jangan sampai terlalu berlebihan. Ingat, kesehatan tetap nomor satu,” tegasnya.

Dalam menjaga kesehatan, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala. Menurut pakar kesehatan dari American Heart Association, pemeriksaan tersebut sebaiknya dilakukan minimal setiap lima tahun sekali.

Namun, bagi yang memiliki riwayat kadar kolesterol tinggi, pemeriksaan lebih sering diperlukan.

Jadi, jangan anggap remeh kesehatan, termasuk pilihan makanan dan pemeriksaan rutin. Setiap langkah kecil dapat memberikan dampak besar bagi kualitas hidup kita, terutama di usia lanjut.

Artikulli paraprakBabinsa Desa Curug Dampingi Pembinaan Aparatur : Tingkatkan Pelayanan dan Kesadaran Pajak
Artikulli tjetërWarga Palestina Kehilangan Bantuan 1 Miliar : Ini Alasan Baznas Menolak Sumbangan dari McDonalds