Beranda Daerah Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Ciptakan Teknologi Hujan Buatan, Untuk Cegah Kebakaran...

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Ciptakan Teknologi Hujan Buatan, Untuk Cegah Kebakaran Lahan Gambut

Publikbicara.com, –  Menghadapi musim kemarau yang akan datang, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) berupaya menciptakan teknologi modifikasi cuaca untuk menghasilkan hujan buatan.

Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono menyebut bahwa pihaknya akan melakukan kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meningkatkan cadangan air dengan menggunakan hujan buatan.

“Di lokasi yang sangat rawan, kami bekerja sama dengan BNPB untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca sebagai upaya menambah cadangan air melalui hujan buatan,” kata Hartono, dikutip dari timetoday.com.

Terkait itu Hartono akan memberikan informasi terbaru kepada para kepala daerah yang wilayahnya rentan terhadap kondisi cuaca terkini yang dapat berpotensi kebakaran lahan gambut.

Baca Juga :  Mahu Tahu Anggota DPR RI dari Jawa Barat Periode 2024-2029? Berikut Daftar Lengkapnya dari Dapil 1 Sampai 11

Potensi kebakaran dilaporkan tersebar di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.

Selain BNPB, Hartono juga mengungkapkan bakal bekerja sama dengan badan-badan lain, yaitu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Langkah untuk merestorasi lahan gambut merupakan langkah pencegahan terhadap efek La Nina, terutama pada lahan gambut yang terlalu kering.

Baca Juga :  Akibat Kegaduhan di Puskesmas Leuwisadeng: Ketua RW Ditangkap atas Pengancaman dengan Golok

Efek La Nina terjadi ketika lahan gambut yang telah dikeringkan melalui pembangunan kanal berpotensi mengalami kekeringan berlebih pada musim kemarau, sehingga rentan terhadap kebakaran.

Menurut dia, operasi modifikasi cuaca telah dilakukan setiap tahun sebagai bentuk mitigasi bencana, seperti pada tahun 2021 lalu yang dilakukan di empat provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Jambi.

Operasi ini berhasil meningkatkan curah hujan sebesar 2 hingga 69 persen dibandingkan dengan curah hujan alami

Artikulli paraprakKini Warga Kabupaten Bogor Kembali Bisa Cetak KTP Elektronik
Artikulli tjetërBritney Spears Dikabarkan Mengalami Ganguan Jiwa, Ini Penyebabnya