Beranda Daerah Terkait Protes Dugaan Pemotongan Dana Bansos, Kades Purasari: Jangan Ada Penggiringan Opini...

Terkait Protes Dugaan Pemotongan Dana Bansos, Kades Purasari: Jangan Ada Penggiringan Opini Masyarakat

BOGOR, PUBLIKBICARA.COM – Terkait kisruh adanya dugaan pemotongan pada dana Bantuan Sosial (Bansos) hingga beredar video viral memperlihatkan seorang perempuan protes saat penyaluran Bansos melalui PT. Pos Indonesia di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada, Senin 28 November 2022 kemarin dibantah secara tegas oleh pihak desa setempat.

Sebelumnya, Diketahui seorang perempuan bermana Nining, sempat memprotes adanya dugaan pemotongan dan pemaksaan terhadap KPM BPNT. Bahwasanya, nominal bantuan sebesar Rp 600 ribu itu ada pihak yang mewajibkan untuk dibelanjakan di salah satu agen e-warong.

“Mereka bilang untuk belanja, semua diambil yang sembako itu 600 ribu itu dibelanjakan oleh agen,” ungkap Nining kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Nining mengatakan, bahwa pembelian sembako itu diwajibkan oleh kepala desa.

“Harus, wajib oleh kepala desanya dan ada video yang ngadu ke saya dari kemarin sudah ada. Jadi, kalau di Purasari apalagi,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Purasari, Agus Soleh Lukman membantah, adanya dugaan pemotongan maupun pemaksaan seperti apa yang di tuduhkan kan.

“Saya ingin klarifikasi berita yang miring kemarin. Jadi, di sini jangan salah mempersepsikan terkait dugaan pemotongan itu. Mengalokasikan atau peruntukan karena sudah sesuai menjalankan aturan yang ada serta Pedum (Pedoman Umum) ini adalah program sembako tentunya masyarakat harus bisa sudah paham dengan program BPNT tersebut merupakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” ungkap Kepala Desa Purasari Agus Soleh Lukman kepada wartawan pada, Rabu 30 November 2022.

Jadi, Agus Soleh Lukman mengatakan, bahwa bantuan BPNT tersebut jelas peruntukannya di belanjakan untuk Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di agen E-Warong yang resmi.

Baca Juga :  Wajah Baru di Panggung Politik : Berikut Daftar Nama Anggota DPR RI Provinsi Jawa Barat Periode 2024-2029

Bahkan, diwilayahnya sejauh ini dinilai sudah berjalan baik sesuai dengan aturan yang ada. Bahkan, warganya sendiri tidak ada yang memprotes penyaluran bantuan apa-pun.

“Ibu Nining sendiri bukan merupakan warga Desa Purasari. Jadi, saya harap jangan sampai ada pengiringan opini tentang hal-hal yang tidak baik dimasyarakat kami, sudah berkembang opini opini yang menyudutkan Pemerintah Desa Purasari terlebih saya sebagai kepala desa nya,” katanya.

Agus Soleh Lukman menjelaskan, bahwa tidak benar informasi yang beredar terkait dugaan pemotongan dalam Bansos tersebut. Karena menurutnya, pengalokasian bantuan sembako itu peruntukannya dibelanjakan kebutuhan pokok masyarakat.

“Pihak yang membelanjakan tentunya para keluarga penerima manfaat (KPM) dan itu harus di E-Warong yang memang sudah ditunjuk dan bekerjasama dengan pihak bank,” katanya.

Prosesnya, Agus Soleh Lukman menyampaikan, pada saat penyaluran Bansos termasuk salah satunya adalah BPNT disalurkan melalui PT. Pos Indonesia langsung diterima oleh KPM secara tunai.

“Kurang lebih seribu empat ratus keluarga penerima manfaat bansos itu terdiri dari BLT BBM, BPNT dan PKH itu semua sudah ada aturan nya dan peruntukan nya saya tegaskan BPNT itu bantuan pangan non tunai itu harus dipahami,” katanya.

Agus Soleh Lukman menambah, kalau terkait paket sembako yang disediakan oleh agen E-Warong tersebut dinilai memiliki kualitas atau komoditi yang bagus.

“Kalau bicara pemaketan sudah kebutuhan dan itu kita sediakan paketan yang sudah sangat bagus dan baik sekali, bila perlu kita sidak pasar studi banding apa yang sudah disediakan oleh E-Warung kami dengan pasar tradisional maupun warung eceran silahkan,” katanya.

Baca Juga :  Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia di Usia 96

Bantahan terkait dugaan pemotongan itu tidak hanya datang dari pihak desa saja. Bahkan, bantahan itu juga datang dari beberapa KPM BPNT. Pasalnya, dengan adanya bantuan dari pemerintah tersebut justru dinilai sangat membantu warga yang membutuhkan.

Seperti diungkapkan salah satu warga penerima Bansos BPNT, Rina Darmayusnita mengaku, bahwa dirinya beserta para KPM lainnya juga tidak merasa dirugikan dan tidak ada pemotongan ataupun paksaan dari pihak manapun dalam membelanjakan bantuan tunai yang memang peruntukannya untuk dibelanjakan sembako termasuk pada agen E-warong yang sudah tersedia di wilayah itu.

“Memang sudah peruntukan nya untuk bantuan sembako dan saya belanjakan satu paket sembako saya mendapatkan bansos sembako enam ratus ribu dan saya hanya membelanjakan sembako dua ratus ribu satu paket, dan tidak ada masalah dengan itu,” bebernya.

Ditempat yang sama, senada dengan Rina Darmayusnita, Penerima Bansos lainnya, Iin Royahati menyampaikan, tidak ada pemotongan bansos di desanya tersebut yang dinarasikan oleh seseorang dalam video viral yang mengatasnamakan masyarakat. Bahkan, orang tersebut juga bukan merupakan warga Desa Purasari.

“Jadi, jangan lah membuat kegaduhan, karena warga disini tidak ada yang mempersoalkan itu. Malah kami merasa terbantu dengan adanya bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah. Ketika kami belanjakan paket di agen E-warong resmi itu komoditi yang didapat diantaranya Beras, telur, kacang hijau, kacang tanah, kentang dan buah itu nilai yang dibelanjakan Rp 200 ribu tentu ini sangat membantu kami justru,” katanya. (Fex)

Artikulli paraprakPenjualan iPhone 14 Capai Pangsa Pasar Tertinggi Balap Samsung
Artikulli tjetërJelang Nataru Harga Telur Makin Mahal