Beranda Daerah Lampu PJU di Cigudeg Tidak Berfungsi, Ternyata Ini Penyebabnya

Lampu PJU di Cigudeg Tidak Berfungsi, Ternyata Ini Penyebabnya

Bogor, Publikbicara.com – Tidak berfungsinya 5 (Lima) titik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sepanjang jalan Ciangger-Pasir Angin yang merupakan jalan penghubung antara Desa Cigudeg dengan Desa Wargajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor ternyata diakibat oleh hilangnya kabel jaringan sepanjang 300 meter.

Menurut Petugas PJU UPT Dishub wilayah V Jasinga, Yaya Sudarya mengatakan, bahwa setelah pihaknya melakukan pengecekan terkait adanya 5 titik lampu PJU yang mati atau tidak berfungsi tersebut ternyata disebabkan oleh hilangnya kabel sehingga lampu PJU tidak dapat menyala karena terputusnya aliran listrik. Kabel yang hilang itu mencapai 300 meter.

“Sekitar 300 meter kabel hilang di ambil orang yang tidak bertanggung jawab atau pencuri. Total lampu ada 5 titik yang mati, jadi bukan lampu bohlam nya yang mati ternyata memang jaringan nya yang mati, 6 gawang hilang dikalikan 50 meter jadi sekitar 300 meter. Kabel itu dari baja putih,” kata Yaya Sudarya kepada wartawan pada, Rabu 3 Agustus 2022.

Baca Juga :  Pencurian Hewan Ternak Marak di Leuwisadeng Bogor, Aparat Penegak Hukum Kemana?

Yaya Sudarya mengatakan, Pihaknya kemudian melakukan perbaikan dengan melakukan penarikan kabel dan di pastikan PJU yang menerangi jalan tersebut akan berfungsi kembali.

Selain itu, dirinya berharap, kepada warga untuk saling menjaga aset negara tersebut demi kepentingan bersama.

“Diharapkan saling menjaga aset negara, kalau memang ada orang yang mencurigakan tangkap atau usir bila perlu laporkan kepada pihak yang berwajib,” katanya.

Baca Juga :  Jaro Ade Siapkan Kandidat Kuat untuk Wakil Bupati dalam Pilkada Bogor 2024 : Nama-nama Ini Masuk Daftar

Sebelumnya, Salah satu warga Kampung Ciangger, Hamim (47), sempat mengeluhkan terkait ada beberapa titik lampu PJU itu tak berfungsi sejak sekitar 3 minggu.

“Bukan hanya gelap gulita bagi pelintas dikhawatirkan dapat menimbulkan rawan kejahatan kendaraan,” katanya.

Hamim mengatakan, bahwa di jalan tersebut memang sering dilintasi pengendara maupun aktifitas warga yang berjalan kaki.

“Takutnya nih ada pengendara motor atau mobil tidak melihat ada pejalan kaki terus ketabrak, itukan bahaya apalagi setiap malam suka ada aja anak-anak remaja sehabis dari setu suka jalan ke ciangger untuk pulang,” katanya. (Fex)

Artikulli paraprakSukseskan BIAN, Bayi-Balita di Desa Cibadak Diberi Vitamin A
Artikulli tjetërSambut HUT RI, Bibinsa Desa Pabuaran Melatih Tim Linmas untuk Lomba PBB