Beranda Daerah Minyak Goreng Curah Langka di Pasar Leuwiliang, Konsumen Antre hingga 8 Jam

Minyak Goreng Curah Langka di Pasar Leuwiliang, Konsumen Antre hingga 8 Jam

Bogor, Publikbicara.com – Kelangkaan minyak goreng terjadi disekitar pasar tradisional Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

 

Menurut informasi, Bahwa disekitar pasar tradisional Leuwiliang, untuk minyak goreng curah sulit didapatkan, sedangkan untuk minyak goreng dalam kemasan diperkirakan tidak dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari.

 

Diungkapkan salah satu konsumen minyak goreng, H. Hery mengaku, dirinya yang sudah rela mengantre sejak pukul 04.00 WIB pagi hingga pukul 12.00 WIB namun sangat disayangkan dirinya tidak mendapatkan minyak goreng yang diharapkan.

 

“Sebetulnya dari kemarin saya menunggu, tapi tadi padi saya datang lagi, tapi sudah siang gini saya juga tidak mendapatkan minyak gorengnya,” kata H. Hery kepada wartawan pada, Selasa (22/03/2022)

 

Menurut H. Hery, harga minyak goreng curah di pasar leuwiliang Rp 16.500 per-kilogram nya. Meski begitu, tetap masih sulit didapatkan.

 

“Kalau minyak goreng kemasan itu lebih mahal tetapi tergantung merknya,” ucapnya.

Baca Juga :  Dukungan Penuh Partai Golkar untuk Jaro Ade dalam Pilkada Bogor : Ini Kata Fahd A Rafiq

 

Terpisah, penjual gorengan yang biasa berjualan di wilayah Kecamatan Nanggung, Miar (45) mengaku kebingungan. Pasalnya, akibat sulit mendapatkan minyak goreng curah hingga ke pasar Leuwiliang pun tak kunjung mendapatkan dan berdampak terhadap penjualan gorengan.

 

“Sekarang susah nyari minyak goreng untuk kebutuhan jualannya. bahkan dari kesulitan nya minyak goreng dan harga nya masih tinggi terpaksa ukuran gorengan harus di kecilkan lagi,” katanya.

 

Menurut Kepala toko Jember Jaya di Pasar Leuwiliang, Abdul Rahman menyampaikan, terpaksa pihaknya harus menempel selembar kertas berisikan pemberitahuan bahwa untuk pembeli diatas 10 kg tidak dilayani.

 

“Saking susahnya sekarang minyak goreng, sehingga yang bukan langganan dari toko kami juga pada kesini dan mereka rela mengantri dengan menaruh derigen kosong disini, bahkan mengantri sejak kemarin,” ucapnya.

 

Ia menyebut, kesulitan mendapat minyak goreng itu semenjak pemerintah mencabut harga ketentuan dari pemerintah. Padahal, kata dia dengan kondisi sulit seperti sekarang ini, harga sedikit naik tidak menjadi masalah, yang terpenting minyak goreng tidak sulit didapatkan.

Baca Juga :  Ketika Politisi Bertemu: Momen Tak Terduga antara Elly Rachmat Yasin dan Jaro Ade di Bogor Timbulkan Banyak Spekulasi

 

“Itu mobil tengki milik saya aja ukuran 16 ton sudah dua minggu tidak berjalan, ketersediaan minyak goreng saat ini hancur,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Kepala PD Pasar Leuwiliang, Mulyadi membenarkan, bahwa dirinya sempat mengecek ke para pedagang di kios-kios sembako memang minyak goreng curah tidak ada.

 

Sedangkan, kata dia untuk minyak goreng dalam kemasan itu masih ada hanya saya stoknya sangat sedikit dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

 

“Pas saya cek itu ternyata minyak goreng curah itu kosong, sedangkan untuk minyak goreng kemasan itu keberadaanya sedikit, yang biasa stoknya 15 sampai 20 liter di kios, tadi sekitar 6 sampai 7 liter saja,” kata dia. (Fex)

Artikulli paraprak20 Persen DD Karehkel Untuk Ketahanan Pangan, Hewani dan Irigasi
Artikulli tjetërDerita Penyakit Lambung Kades Babakan Sehu Syam Berpulang