Beranda News Bertemunya Pram/Yere Dengan Hoki/Kobayashi di Babak 16 Besar Indonesia Open

Bertemunya Pram/Yere Dengan Hoki/Kobayashi di Babak 16 Besar Indonesia Open

Publikbicara.com – Ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan akan bertemu pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi di babak 16 besar Indonesia Open, Kamis (25/11/2021).

Ini adalah pertemuan pertama Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan melawan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan mengaku penasaran dengan kemampuan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Bagi Pram/Yere, menghadapi Hoki/Kobayashi akan menjadi pertandingan yang menantang karena punya keinginan mencoba strategi anyar meladeni lawan yang belum pernah bertemu sebelumnya.

Baca Juga :  Rajut Lembaran Sejarah: Golkar Ajak Demokrat untuk Bersatu di Pesta Demokrasi Pilkada Bogor 2024

“Kami belum pernah bertemu mereka. Kami harus mencoba tampil dengan gaya permainan kami,” ungkap Pram saat ditemui di Nusa Dua, Bali, dikutip dari ANTARA.

Hoki/Kobayashi, pemenang Indonesia Masters 2021, lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan pasangan andalan Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melalui pertarungan tiga gim 23-21, 15-21, 21-15.

Melawan Hoki/Kobayashi, Pram/Yere ingin mencoba menghadapi duo Jepang itu dengan gaya permainan mereka sendiri. Keduanya berjanji sejak awal laga akan bermain menyerang untuk mempertahankan ritme permainan.

Baca Juga :  Trip Wisata De'bus Jasinga : Potensi di Bawah Puing Sejarah yang Pudar Seiring Kabut Waktu

Pram/Yere lolos ke babak kedua dengan menggusur ganda putra asal Inggris Ben Lane/Sean Vendy dengan skor 18-21, 21-17, 21-9.

Rubber game ini terjadi karena mereka terlambat panas sehingga membuat mereka kalah di gim pertama.

“Kami kalah start di pertandingan kemarin. Kami baru bisa berkembang di gim kedua karena berkomitmen untuk menang. Akhirnya kami keluar menyerang di gim kedua dan ketiga,” ungkap Yere. (ANTARA)

Sumber : Suara.com

Artikulli paraprakTernyata Ada Peninggalan Kerajaan Majapahit di Gunung Tertinggi Kedua di Pulau Jawa
Artikulli tjetërPemuda Muslim Indonesia Gelar Donor Darah di Nanggung Bogor Berhadiah KLX dan Vario 150