Beranda Daerah Puluhan Warga Dua Desa di Ciampea Diserang DBD, 1 Meninggal Dunia

Puluhan Warga Dua Desa di Ciampea Diserang DBD, 1 Meninggal Dunia

CIAMPEA – Dalam sepekan ini, puluhan warga di dua desa yakni Desa Cihideung Udik dan Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Bahkan, menurut informasi penyakit DBD yang disebabkan Nyamuk Aedes aegypti sudah merenggut nyawa bocah, Himawari Musuji, warga Rt 03/04, Desa Cihideung Udik.

Seperti diungkapkan, orang tua Himawari, Fuji mengaku bahwa, Himawari sakit panas pada Senin (18/10). Karena suhu tubuhnya masih panas akhirnya, keluarga membawa Himawari ke dokter. Hingga akhirnya, pada Jumat (22/10), Himawari anak kedua meninggal dunia.

“Saya tau Himawari kena DBD dari Dokter. Padahal, di lingkungan sekitar bersih dan baru pertama kali ada yang kena DBD, ” ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Cihideung Udik, Denny mengatakan, warga yang terjangkit penyakit DBD di Kampung Cinangneng 2, Rt 03 RW 04, terjadi pada minggu lalu.

Menurutnya, salah satu faktor warga terkena penyakit DBD, masuknya musim penghujan. Sebab, ketika dilihat dari kondisi lingkungan sekitar Rw 04, cukup bersih tidak kumuh. Memang, wilayah Rw 04, padat pemukiman warga.

Baca Juga :  Trip Wisata De'bus Jasinga : Potensi di Bawah Puing Sejarah yang Pudar Seiring Kabut Waktu

“Menurut laporan ketua RT, total warga yang kena DBD ada 12 orang. Satu orang anak meninggal dunia, tiga orang sudah sembuh dan delapan orang lagi masih di menjalani perawatan di rumah sakit, ” katanya.

Menurut keterangan warga yang terkena DBD, sambung Denny. Gejala awalnya panas tinggi, ada juga yang mengeluhkan mual. Adanya laporan dari ketua RT akan banyak warga yang kena DBD, bersama ketua Rt dan Tim Rescue Cihideung Udik. Warga yang kena DBD di bawa ke rumah sakit. Selain itu, dilakukan foging di wilayah.

Pihak Desa juga sudah menyebabkan surat edaran ke warga agar mewaspadai adanya penyakit DBD di musim penghujan sekarang ini. Untuk itu, warga disarankan mengelar kerja bakti di wilayah agar tidak ada jentik nyamuk Aedes aegypti.

Baca Juga :  Waduh! Puskesmas Curug Disambangi LPA-PKP, Ada Apa?

“Fogging hanya mematikan nyamuk yang dewasa, sedangkan musuh yang utamanya adalah jentik daripada nyamuk demam berdarah itu sendiri. Untuk itu, peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting, ” ungkapannya.

Terpisah, Kepala Desa Cibanteng, Warso membenarkan adanya warga yang terkena penyakit DBD. Warga yang terkena DBD, bukan di perkampungan saja, akan tetapi yang tinggal di perumahan juga kena DB.

Saat ini, ke empat warga yang kena DB sudah ditangani dan massa pemulihan.

Ia juga tak henti-hentinya mengingat warga untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak ada jentik yakin nyamuk Aedes aegypti.

“Empat warga yang kena DBD di wilayah Rw 06,08 dan 09, usianya dari mulai usia 6 sampai 12 tahun. Intinya, kita minta puskesmas seger melakukan foging,” tukasnya. (Fhr)

Artikulli paraprakBuruh Bogor Gelar Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bupati, Minta Tentukan UMS
Artikulli tjetër7 Cara Optimalkan Jam Istirahat dan Makan Siang