Beranda Daerah Ibu Melahirkan Harus Ditandu Lewati Jalan Terjal di Leuwiliang

Ibu Melahirkan Harus Ditandu Lewati Jalan Terjal di Leuwiliang

LEUWILIANG – Seorang ibu hamil merupakan warga di Kampung Gunung Menir, Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang yang hendak melahirkan di Puskesmas harus ditandu menggunakan kain sarung dan di papah memakai bambu oleh warga sekitar. Pasalnya, hal itu dilakukan lantaran kondisi jalan yang terjal serta akses jalan yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Bahkan warga Kampung Gunung Menir bernama Teni Tania (19) yang ditandu itu viral saat video yang direkam warga ramai digrup perpesanan. Kejadian tersebut menurut informasi terjadi beberapa waktu lalu saat ini ibu dan bayinya yang sudah lahir itu kondisi sehat.

Diungkapkan Bidan Desa Pabangbon Ayu Kusuma bahwa, saat itu ada pasien (ibu hamil) datang usai ditandu dari Kampung Menir dibawa ke Puskesmas Pembantu Desa Pabangbon.

“Ia saat itu pagi hari pukul 08.30 wib ada pasien hendak melahirkan saat datang ke sini kondisi kehamilan hamil muda dan ada masalah pada kandungan, karena saya tidak ingin beresiko perlengkapan medis di Pustu terbatas sehingga saya sarankan (rujuk) ke Puskesmas Leuwiliang untuk dilakukan penaganan,” kata Bidan Desa Pabangbon Ayu Kusuma saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga :  Melampaui Batas Politik: Kisah Karir Politik Ade Ruhandi Menjadi Calon Bupati Bogor Periode 2024-2029

Ayu menambahkan, setelah dilakukan penaganan oleh Bidan di Puskesmas Leuwiliang kondis lahir normal meksipun ari-ari bayi tersebut sempat tidak keluar sehingga harus dilakukan penaganan khusus.

“Dan setelah itu alhamdulillah kondisi bayi dan ibunya saat ini baik dan sehat kemarin sudah periksa juga ke sini,” katanya.

Lebih lanjut Bidan Ayu menceritakan, warga yang hendak melahirkan atau yang sakit ditandu memang bukan kali ini saja, namun sudah sering terjadi karena jalan yang terjal dan sulit diakses menggunakan kendaraan roda empat.

“Bahkan kalau menggunakan kendaraan roda dua pun itu harus yang sudah terampil saya aja kalau ke kampung itu kalau memeriksa yang sakit gak berani pakai motor dan harus jalan kaki, karena memang jalanya yang terjal,” katanya.

Baca Juga :  Kisah Karnar, Ilmuwan NASA yang Menemukan Kebenaran di Malam Lailatul Qadar: Rela Dipecat demi Jadi Mualaf

Sementara Menurut Sekdes Pabangbon Kecamatan Leuwiliang Novi Firdaus mengatakan, memang sangat prihatin saat ini masih ada Warga yang ingin lahiran harus ditandu.

Ia mengatakan, di Desa Pabangbon selain Desa Gunung Menir ada juga 2 Kampung lagi yang memang kondisi kampung tersebut bisa dibilang masih terisolir.

Dari itu dirinya berharap pemerintah daerah maupun pusat memaksimalkan pembangunan infrastruktur di wilayah Desa Pabangbon. Mengingat Desa Pabangbon berada diatas pengunungan.

“Ya berharap agar pemerintah daerah dan pusat lebih memperhatikan lagi pembangunan infrastruktur di Desa Pabangbon. Meksipun saat ini sudah ada pembangunan akses jalan ke kampung terisolir dengan dana Samisade Pemkab Bogor,” pungkasnya. (Kamel)

Artikulli paraprakMark Zuckerberg Kehilangan Rp85,6 T Karena WA dan IG Down
Artikulli tjetërPola Makan Zaman Dulu dan Sekarang Yang Alami Perubahan