Beranda News Ternyata Knalpot Sebutan Asal Bahasa Belanda

Ternyata Knalpot Sebutan Asal Bahasa Belanda

Bogor-Knalpot merupakan komponen vital pada kendaraan. Fungsinya selain saluran akhir pembuangan gas hasil sisa pembakaran, juga merupakan komponen peredam suara ledakan ruang bakar.
Biasanya dalam satu rangkaian knalpot motor atau mobil tersusun atas komponen exhaust manifold, pipa gas buang, catalytic converter, resonator, muffler, maupun muffler tip.

Tapi pernahkah terbesit kata knalpot itu berasal dari mana? Padahal dalam bahasa Inggris knalpot itu lumrah disebut sebagai exhaust atau muffler.

Lalu kenapa komponen tadi disebut knalpot?
Rupanya knalpot merupakan serapan kata ‘knalpijp kapot’ atau pipa pembuangan dalam bahasa Belanda. Pemerhati Sejarah Kolonial Belanda, Lilie Suratminto mengatakan, kata tersebut kemudian disesuaikan dengan pelafalan orang Indonesia, dari ‘knalpijp kapot menjadi knalpot (‘pijp’ dan ‘ka’ dihilangkan).

Baca Juga :  Remaja di Bulukumba Diduga Dianiaya Polisi, Dipaksa Mengaku Sebagai Kurir Narkoba

“Hurufnya yang membawa orang Belanda abad 17, ejaannya dari Belanda sampai sekarang menurut pedoman ejaan van Ophuijsen, kemudian ejaan Soewandi dan Mashuri dari misalnya ‘Tji’ menjadi ‘Ci’ lalu sampai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sekarang,” jelas Lilie saat dihubungi kumparan, Selasa (11/8).

Lengkapnya, serapan bahasa asing ini tidak terlepas dari pengaruh Belanda di Indonesia. Terlebih ketika makin bercokol sampai membentuk sistem pemerintahan, dan membuat sistem transportasi yang berlaku.

“Karena kan teknologi mesin dari Belanda, yang membawa kan mereka. Ada positifnya sebenarnya, huruf yang tadinya Jawi atau Arab berubah latin, kemudian bisa menyatukan Indonesia ini dari Sabang sampai Merauke diikat oleh perjanjian yang salah satunya soal penggunaan bahasa,” katanya.

Baca Juga :  Kesalahan Penulisan Kuasa Hukum KPU Memicu Teguran di Sidang MK PHPU Pileg 2024

Tak cuma knalpot yang merupakan kata serapan
Tambah pria yang juga pengajar bahasa Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia ini, tak cuma knalpijp kapot (knalpot) yang di-Indonesia-kan.

Ragam komponen yang ada pada kendaraan kebanyakan juga merupakan serapan bahasa Belanda. Mulai dari setir, pedal, persneling, kopling, karpet, sein, busi, ban, lampu, dan lainnya.

“Kayak persneling itu ‘versnelling’, ‘band’ menjadi ban, ‘bougie’ menjadi busi, ‘lamp’ jadi lampu, ‘koppeling’ jadi kopling, ‘nokkenas’ untuk noken as, sampai bengkel itu kata pertamanya adalah ‘winkel’ atau parkir dari ‘parkeren’,” imbuhnya.

Sumber:Kumparan

Artikulli paraprakDTH Terdampak Banjir dan Tanah Longsor Awal Tahun 2020 Diduga Disunat
Artikulli tjetërKorban Bencana Tahun 2019 di Desa Bantarkaret Rencananya Akan Direlokasi